Usai Ustad Somad Ngomel Masjid Ditutup, Sekarang Pasukan Habib Rizieq Ngotot: Buka Tempat Ibadah
Pendakwah Haikal Hassan menyerukan agar umat Islam dan agama lain mendesak pemerintah membuka tempat ibadah selama PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, mulai tanggal 3 hingga 20 Juli 2021.
Menurut dia, minimal tempat ibadah dibuka pemerintah untuk 30 persen umat yang mau beribadah. Baca Juga: Kemarin Ustad Somad Ngomel Masjid Ditutup, Tak Disangka, Jawaban Ustad Adi: Jangan Paksa..
"Umat Islam meminta, boleh 30 persen untuk hadir dalam tempat-tempat ibadah. Baik Islam maupun Kristen, Hindu, Budha Protestan, Konghucu," ujarnya, dilihat dalam Youtube Berislam Channel, Selasa (6/7/2021).
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa pembukaan tempat ibadah tersebut berkaitan dengan keadilan pemerintah dalam PPKM Darurat. Baca Juga: Ustad Somad, Tak Malukah Nanti Berjumpa Dengan Allah dalam Kondisi Mati Konyol? Ini Dia yang Ngomong
Pasalnya, menurut dia, mal dan pernikahan tetap diizinkan oleh pemerintah selama PPKM Darurat.
"Keadilan penerapan PPKM, kalo mal-mal masih buka, pengantin-pengantin masih boleh dihadiri 30 persen," ujarnnya.
"(Umat) Berhak meminta kepada pemerintah, karena pemerintah membuka 30 persen untuk acara-acara kawinan," tegas dia.
Baca Juga: Rektor Pro-Ustad Somad Heran Sama Kelakuan JokPro, Lagi Covid-19 Gini Malah Usul 3 Periode
Baca Juga: Dengerin Bos! Yang Ngomong Ini Juga Keturunan Nabi: Kalau Rezim Ini Otoriter, Habib Rizieq Tamat
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa umat Islam akan menjaga ketertiban dan mengikuti protokol kesehatan selama mereka berada di masjid.
"Insyaallah kita akan menerapkan semua peraturan pemerintah melalui 5 M," ujarnya.
"Sehingga penerapan PPKM dirasa adil," ujar anak buah Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa keadilan dalam menjalanan negara adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah.
"Demikian untuk mendapatkan satu ketentraman, satu keadilan, karena kewajiban pemerintah untuk menerapkan Innallaha ya muru bil-'adli wal-ihsani," tutup dia.
Sebelumnya, beredar video Ustad Somad yang menggebu-gebu dan mempertanyakan sikap pemerintah yang lebih membiarkan kerumunan di mall ketimbang orang ke masjid.
"Melarang orang ke masjid, tapi di mal, di pasar dibiarkan. Di mana letaknya hati kecilmu?" ujar Ustad Somad.
Menurutnya, orang hanya lima hingga sepuluh menit berada di masjid sedangkan di mal atau pasar bisa berjam-jam.
"Tak malukah engkau nanti berjumpa dengan Allah, di masjid orang hanya 5 - 10 menit. Hanya 5 menit saja di masjid. Lima jam orang duduk di mal, di pasar," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa selama ini masjid kerap dijadikan kambing hitam penularan Covid-19.
"Lima jam orang duduk (di mal) beramai-ramai ketawa dan tertular penyakit. Masjid yang engkau salahkan. Tak malukah nanti engkau menyebut nama Allah dan Rasullah. Padahal, tempat ini (masjid) yang dipanggil Allah dan Rasullah," tegas dia.
Karena itu, dalam ceramahnya, Ustad Somad mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan tetap beribadah kepada kepada Allah.
Sementara itu, cuplikan video tersebut juga diunggah akun Youtube Tabung Wakaf Umat Official pada Sabtu, 26 Juni 2021, dengan judul "Khutbah Jumat 'UAS Marah-Covid Itu Ada, Tapi Ada yang Menari di Atas Penderitaan Bencana Covid".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil