Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Dipenjara, Pasukan Habib Rizieq Militan-Militan, Tapi untuk Pilpres 2024, Sorry...

        Meski Dipenjara, Pasukan Habib Rizieq Militan-Militan, Tapi untuk Pilpres 2024, Sorry... Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Wakil Presiden ke-12, Jusuf Kalla, secara blak-blakan menyatakan jika kekuatan Eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab diprediksi belum habis meski dirinya berada dipenjara. 

        Hal tersebut dia katakan dalam Youtube BeritaSatu, seperti dilihat, Selasa (6/7/2021). Baca Juga: Usai Ustad Somad Ngomel Masjid Ditutup, Sekarang Pasukan Habib Rizieq Ngotot: Buka Tempat Ibadah

        Menurut dia, kekuatan Habib Rizieq belum habis, terlebih menjelang Pilpres 2024, Habib Rizieq diyakini akan memiliki peran penting di balik layar. Baca Juga: Hanya di Indonesia Melanggar Protokol Kesehatan Vonis 4 Tahun, Penjara Habib Rizieq Karena Ahok?

        Ia pun menilai jika dukungan Habib Rizieq bukan menjadi penentu kemenangan seorang capres pada Pilpres 2024. 

        “Berapa banyak sih yang bisa dipengaruhi Habib Rizieq? Tidak banyak,” jelas dia.

        Namun, ia menilai pendukunga atau pasukan Habib Rizieq memang militan, tetapi masih ada silent majority.

        Baca Juga: Hanya di Indonesia Melanggar Protokol Kesehatan Vonis 4 Tahun, Penjara Habib Rizieq Karena Ahok?
        Baca Juga: Novel Bamukmin Galak Banget Tuding Vonis Habib Rizieq Pesanan Cukong. Adi Prayitno Bilang...

        “Lebih banyak silent majority yang menentukan, bukan gemuruhnya massa di jalan,” bebernya.

        Menurut dia, ada banyak hal yang menentukan seseorang menang di Pilprres 2024, salah satunya adalah dukungan dari partai politik.

        “Walaupun ada orang yang didukung (massa banyak), tetapi partainya nggak ada, mau apa?” tukas dia.

        Diketahui sebelumnya, Majelis Hakim PN Jaktim memvonis terdakwa kasus tes swab di RS Ummi Bogor, Rizieq Shihab 4 tahun penjara.

        Majelis hakim menyatakan Rizieq bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penyiaran berita bohong dan menimbulkan keonaran.

        "Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 4 tahun," demikian vonis yang dibacakan hakim di PN Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021).

        Rizieq dinilai melanggar Pasal 14 ayat (1) UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

        Mendengar putusan tersebut, Habib Rizieq pun langsung menyatakan banding. "Dengan ini saya menolak putusan majelis hakim dan saya menyatakan banding," tegas Rizieq.

        Ia membeberkan sejumlah hal mengapa dirinya tidak tidak terima dengan putusan hakim.  Salah satunya soal saksi ahli forensik yang tidak pernah hadir di persidangan.

        "Ada beberapa hal yang tidak bisa saya terima, di antaranya adalah menentukan dasar mengajukan saksi ahli forensik, padahal di pengadilan ini saksi ahli forensik tidak pernah ada," katanya.

        "Kedua saya keberatan majelis hakim tidak lagi menggunakan hasil otentik pasal 14 ayat 1946 dan banyak pagi masalah lain saya tidak mau sebutkan," jelas Rizieq.

        Adapun, Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Timur Alex Adam Faisal mengatakan pihaknya telah menerima pernyataan banding para terdakwa tes usap RS UMMI.

        Alex Adam Faisal mengatakan Rizieq Shihab dan Hanif Alatas menyerahkan surat pernyataan banding pada Rabu (30/6). Sedangkan dr. Andi Tatat menyerahkannya pada Selasa (29/6). 

        Nantinya surat pernyataan banding itu akan diserahkan kepada jaksa yang membuat kontra memori sebelum Pengadilan Negeri Jakarta Timur melimpahkan berkas perkara ke tingkat Pengadilan Tinggi Jakarta DKI Jakarta. 

        "Lalu prosesnya lagi, akan ada pemberitahuan untuk inzage (melihat atau memeriksa berkas perkara), yaitu pemberitahuan untuk melihat berkas. Mereka akan dipanggil melihat berkas, ada catatan atau tidak dari mereka," tutur Alex.  

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: