Cikeas Bersaudara Kompak Kritik Pemerintah, Pak SBY, Mending Anaknya Berguru Sama Aldi Taher
Mantan Politisi PKPI, Teddy Gusnaidi ikut menyoroti kritik yang dilontarkan oleh kedua putra Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibas Yudhoyono kepada pemerintah terkait penanganan Covid-19.
“2 bocahnya SBY, sibuk mengkritik pemerintah yang sedang bekerja menyeimbangkan antara ekonomi dan pandemi,” cuitnya dalam akun Twitter @TeddyGusnaidi, seperti dilihat, Kamis (8/7/2021). Baca Juga: Ingatkan Jokowi Negara Bisa Gagal, Anaknya SBY Didamprat Netizen: Ngomel Doang Anak SD Juga Bisa
Lanjutnya, ia menilai jika kedua tokoh Politisi Partai Demokrat, yakni AHY dan Ibas tengah memanfaatkan situasi pandemi untuk menaikkan popularitas. Baca Juga: Orang 212 Mulai Ikut-ikutan Bahas Meme Jokowi, Dulu Ada Kerbau SiBuYa, SBY Santai Aja Tuh!
Menurut dia, seharusnya, SBY menggunakan jasa Artis yang juga komedian Aldi Taher untuk mengajarkan anaknya soal meraih ketenaran.
“Memanfaatkan situasi untuk menjual sosok mereka yang sudah semakin sulit dijual. Seharusnya SBY sewa Aldi Taher, untuk ajarkan bocahnya, bagaimana bisa menaikkan popularitas,” sindirnya.
Diketahui sebelumnya, AHY mengaku prihatin dengan kondisi Indonesia yang kian mengkhawatirkan akibat serbuan Covid-19.
Karena itu, AHY pun meminta kepada pemeirntah untuk segera segera merealisasikan solusi terbaik untuk menyudahi jatuhnya korban.
Baca Juga: Jangan Bandingkan Jokowi dan SBY, Beda Jauh...
“Hampir sekian menit sekali terdengar sirine kencang ambulans. Hampir sekian jam sekali terima berita duka dari yang kita kenal. Ini mengonfirmasi, setiap hari ada rekor baru, baik jumlah yang positif terpapar, maupun yang meninggal dunia. Sampai kapan Indonesia?,” ujarnnya.
Adapun sang adik, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengaku khawatir Indonesia disebut negara gagal karena tak mampu menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19.
"Begini ya, Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," kata Ibas.
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, mengatakan bahwa Jokowi sudah menjalankan kewajiban untuk melindungi bangsa Indonesia.
"Presiden Joko Widodo menjalankan kewajiban konstitusional, 'Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.' Kewajiban konstitusional tersebut salah satu wujudnya adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah sebagai upaya bersama untuk melindungi diri, keluarga dan lingkungan sekitar dari ancaman sangat berbahaya dari penyebaran Covid-19," kata Fadjroel dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/7).
Fadjroel mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan adalah cara paling utama dalam mencegah penyebaran Covid-19.
"Penerapan protokol kesehatan karena saat ini cara paling utama mencegah penyebaran adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan 5M, yaitu (1) memakai masker dengan benar; (2) mencuci tangan dengan sabun; (3) menjaga jarak; (4) menjauhi kerumunan, dan; (5) mengurangi mobilitas," jelasnya.
"Presiden Joko Widodo telah berhasil melakukan diplomasi bilateral dan multilateral dalam pengadaan vaksin. Saat ini, per Juni 2021, Indonesia telah memiliki 93.728.400 dosis vaksin dan 45 juta orang telah divaksin," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil