Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngomel Bawa-Bawa Papua, Nama 'Bu Risma' Bertengger di Twitter: Bu Risma Mundur, Gak Pantas!

        Ngomel Bawa-Bawa Papua, Nama 'Bu Risma' Bertengger di Twitter: Bu Risma Mundur, Gak Pantas! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nama Menteri Sosial Tri Rismaharini, bertengger di puncak tranding topic media sosial Twitter. Hal tersebut terlihat, pada Rabu (14/7/2021), tagar ‘Bu Risma’ ramai dicuitkan netizen terkait viralnya video Risma tengah marah-marah dengan memabwa Papua.

        Diketahui, Mensos Risma memarahi ASN yang bertugas di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat. Baca Juga: "Risma Sedang Menampar Wajah Pak Joko Widodo"

        Bukan tanpa sebab, Risma memarahi para ASN yang bekerja di bawah naungannya dinilai tidak sigap bekerja dan membantu para Tagana yang sedang bekerja di dapur umum.

        Meski dia mengakui tidak bisa memecat para ASN itu, ia menegaskan tidak akan segan-segan memindah ke Papua bagi mereka yang tidak becus bekerja. Baca Juga: Sangat Mengejutkan, Risma Bisa Jabat Gubernur Menggantikan Posisi Anies di Jakarta

        Risma sebelumnya juga menilai bahwa dapur tersebut kekurangan alat, seperti misalnya hanya terdapat empat kompor dan minimnya peralatan lainnya.

        Karena kemarahan Risma tersebut, banyak netizen yang menyebutnya rasis dan bahkan tak sedikit memintanya untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Jokowi.

        “Mumpung lagi jengkel, sekalian saya keluarkan uneg2 yg tersimpan sejak kemaren. Bu Risma, sebaiknya njenengan minta maaf atas pernyataan soal ASN tak kompeten akan dibuang ke Papua kemaren. Ini pernyataan yg mengandung rasisme tersembunyi, selain ndak patut dlm adab politik,” ujar akun Ulil.

        “Bu Risma apakah dg ucapan akan dimutasi ke Papua itu merupakan ucapan Rasis? masalahnya apa sih? masak telor? kayak gitu model masak telur yg gmana sih? telurnya dipotong tipis? tulis akun Pohonkebaikan.

        Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, aksi marah politisi PDIP itu bukanlah hal baru. Bahkan di Kota Surabaya, Perilaku itu sudah menjadi kebiasaannya sejak menjadi Walikota Surabaya.

        Menurut Jamiludin, kemarahan Risma yang diiringi ucapan tak pantas sangat tidak layak disampaikan seorang menteri.

        Apalagi, kata Jamiludin, sampai menyampaikan pernyataan bernada ssuku agama, ras dan antargolongan dengan menyebut Papua.

        "Risma seolah merendahkan Papua. Kesannya Papua itu sebagai tempat buangan bagi orang-orang yang bersalah.

        Lebih lanjut, dalam bacaan Jamiludin, ucapan Risma bisa dipersepsikan merendahkan martabat Papua. Sebab pulau kaya dan indah itu dikesankan hanya untuk para aparatur sipil negara (ASN) yang tidak berprestasi.

        "Karena itu, selayaknya Risma ikut test wawasan kebangsaan oleh lembaga independent. Hal itu diperlukan agar yang dituntut berwawasan kebangsaan bukan hanya para bawahan (ASN) tapi juga pimpinannya," demikian penjelasan Jamiludin.

        Jamiludin menyarankan kepada mantan Walikoya Surabaya dua periode itu untuk segera meminta maaf secara terbuka ke warga Papua.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: