Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Background-nya Bankir, Menkes BGS Dituding Cari Untung

        Background-nya Bankir, Menkes BGS Dituding Cari Untung Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) terkesan buang badan dalam kisruh vaksin berbayar Gotong Royong. Kata Arief, BGS coba melemparkan tanggung jawab ke Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

        "Menteri Kesehatan Budi Sadikin mencoba buang badan terkait Vaksin Gotong Royong berbayar," ujar Arief Poyuono pada Rabu malam (14/7).

        "Dan sebagai program untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 lewat program vaksinasi yang terlihat sangat lambat dilakukan oleh Kementrian Kesehatan," ucapnya.

        Maka dari itu, Arief Poyuono menegaskan bahwa ucapan Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan program Vaksin Gotong Royong berbayar adalah ide Kementerian Perekonomian, yang kemudian dilaporkan tetapi disetujui Presiden, sebagai bentuk buang badan.

        "Dan bentuk penghianatan terhadap Jokowi  ketika banyak kritik terhadap program vaksin gotong royong berbayar," tuturnya.

        Lebih lanjut, Arief Poyuono menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk ambil sikap terkait kelakuan yang diperlihatkan Budi Gunadi Sadikin di depan publik tersebut.

        Di samping itu, ia juga meminta kepada Budi Gunadi Sadikin untuk mundur saja dari jabatan Menkes, jika sudah tidak bisa kompak dan mau cari aman alias menyelamatkan diri sendiri, sehingga enggan bekerja secara tim.

        "Nah untuk Kangmas (Presiden Jokowi) sebaiknya segera copot Menkes yang memang dari awal tidak paham tentang bidang kesehatan. Sudah terbukti kok dengan rumah sakit yang penuh dan kekurangan oksigen di mana-mana, serta banyak korban pandemi Covid tidak terlayani dengan baik," tutur Arief Poyuono.

        "Sebab memang Menkes yang saat ini zero tentang bidang kesehatan, di mana pola pikirnya hanya seorang bankir yang mikir efisiensi dan untung, sedangkan dokter atau yang paham bidang kesehatan bukan mikir untung atau efisiensi tapi gimana menyelamatkan manusia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: