Gak Kuat Dibully Netizen, Sampai Doyan Buka-Tutup Gembok Twitter, Nyonya AHY Mending Ikut Bu Ani
Istri Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan mendapat sorotan usai dirinya melakukan aksi membuat cuitan di Twitter berkaitan dengan pandemi, dan kepada pemerintah.
Namun, yang menjadi sorotan Pakar politik LIPI Wasisto Raharjo Jati, adalah sikap Annisa yang gemar buka tutup gembok Twitter. Baca Juga: Annisa Pohan dan Polemik Jalur Sepeda, Demokrat: Ada yang Coba Adu Domba
Terkait itu, ia menilai sikap Annisa Pohan yang gemar buka tutup gembok Twitter tentu menandakan ada sesuatu yang terjadi pada dirinya berkaitan dengan suaminya AHY.
Baginya, itu berarti ada ruang privasi yang mulai terganggu dengan serbuan netizen padanya. Padahal idealnya sebagai bagian dari keluarga publik, profilnya sebaiknya terbuka untuk khalayak.
“Kalau kita lihat dia sering buka tutup, menunjukkan ada ruang privasi di hatinya yang terganggu. Atau dia tak tahan melihat kata-kata netzien yang terlalu ekspresif ketika mengutarakan pesan,” kata Wasisto dilansir Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (22/7/2021). Baca Juga: Dewi PDIP Come Back, Langsung Beringas! Demokrat Bakal Hancur Sejadi-jadinya, Karena Nyonya AHY
Lanjutnya, Sebenarnya sebagai manusia biasa, kata dia, tentu sikap yang ditampilkan Annisa sangatlah wajar, manakala tak tahan dengan kritikan.
Baca Juga: Buntut Tanya Vaksin Gotong Royong, Nyonya AHY Digempur Buzzer, Eh Reaksinya Cuma Begini..
Baca Juga: Usai Retweet Cuitan Ketua BEM UI Soal Buzzer, Nyonya Pangeran Cikeas Beraksi: Kebenaran Vs...
Apalagi Annisa Pohan seorang istri AHY yang bagian dari elite. Di tengah posisi berseberangan dengan Pemerintah, maka preasure yang diterima bakal amat kuat.
Untuk itu, Wasisto menyarankan agar ada baiknya Annisa Pohan lebih baik puasa komentar kalau ujung-ujungnya tak terima ketika mendapat banjir kritikan di ruang publik. Sebab bisa jadi sikap yang kerap dipertontonkan Annisa Pohan ke depan menjadi blunder bagi AHY, Demokrat dan keluarga SBY.
Karena terkadang serangan netizen atau buzzer ini kerap dijadikan trik lawan politik untuk melihat apakah ada kelemahan yang diperlihatkan mereka ketika sisi individunya diserang.
“Ada baiknya mereka (istri elite) tidak terlalu aktif, karena bagaimana pun ketika lempar cuitan, status mereka akan dilihat langsung sebagai representasi sebagai elite," paparnya.
“Sebaiknya mentalitas ditempa dulu, bisa berpuasa untuk tidak sampaikan opini tertentu yang bisa memancing kritik bagi para netizen kalau dia tidak kuat,” katanya.
Sebagai trik positioning positif, Wasisto menganjurkan ada baiknya sebagai istri seorang politisi menampilkan aksi mendukung dari sisi lain. Dia mencontohkan istri Gus Dur yang kerap berbicara mengenai pluralisme, lalu istri Jokowi yang acap promosi kerajinan nasional.
Alhasil buah yang diperoleh kemudian adalah apresiasi dari publik. Tidak sekadar nyinyir cenderung kontroversi yang bisa jadi akan jadi polemik.
“Karena kalau sudah begitu rentan diserang,” ujar dia.
Wasisto lantas menyinggung sikap Annisa yang dibilang mirip-mirip dengan mendiang istri SBY Ani Yudhoyono. Namun jika Ani lebih menahan diri karena pertimbangan protokoler, Annisa justru nampak responsif dan cenderung terbuka membuat perdebatan.
“Dalam konteks ini kemiripan yang ada di beliau ini, saya tangkap mirip dengan Ani Yudhoyono saat menanggapi isu. Tetapi Ani lebih tenang,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil