Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dear Ustad Adi Hidayat, Non-Muslim Pasti Senang Tak Satu Surga Denganmu, Surgamu Gak Asyik!

        Dear Ustad Adi Hidayat, Non-Muslim Pasti Senang Tak Satu Surga Denganmu, Surgamu Gak Asyik! Kredit Foto: Instagram/Ferdinand Hutahaean
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Ferdinand Hutahaean ikut merespons perihal ceramah Pendakwah kondang Ustad Adi Hidayat (UAH) yang menyebut bahwa orang non-muslim yang baik tetap tidak akan masuk surga.

        Karena hal tersebut, Ferdinand pun menyindir Ustad Adi dengan menyebut surga UAH tak asyik bagi non-muslim. Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Semprot Refly Harun, Isinya Menohok Bos!

        Karena hal itu juga, menurut Ferdinand, teman-teman non muslim pasti akan senang tak satu surga dengannya.

        “Non Muslim pasti senang tak satu surga denganmu, karena surgamu ga asik bagi non muslim,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (22/7/2021). Baca Juga: Tanggapi 'Buzzer Adalah Hama', Jawaban Ferdinand Telak: Buzzer Adalah Lidah dan Mulut...

        Sebelumnya, UAH dalam ceramahnya yang dilihat dalam video berjudul “Di Mana Keadilan Allah? Kenapa Non Muslim Baik Banyak Amal Masuk Neraka?” yang ditayangkan Taman Firdaus pada 5 Januari 2019, mengatakan bahwa orang non-muslim tak akan masuk surga meskipun dia orang yang sangat baik.  

        Baca Juga: PSI dan Ferdinand Kompak Sentil Keras Anies, Isinya Telak Banget

        Dalam ceramahnya itu, ia mengatakan bahwa hal tersebut memang terkesan tidak adil.

        Namun, hukum dunia dan hukum akhirat memang berbeda, yakni ketika meninggalkan dunia, hanya dua hal yang dibawa.

        “Bekal akhir tu cuman dua kalau ingun masuk surga, satu iman, kedua amal soleh,” jelasnya.

        Menurutnya, hal itulah yang kemudian yang menjadi persoalan bagi non-muslim yang baik sehingga tak masuk surga, yakni tidak memiliki iman.

        Sambung dia, karena tak memiliki iman, maka amal yang ia punya pun tak dapat disebut amal soleh, melainkan hanya amal biasa.

        “Teman kita ini (non-muslim), dia lulus pada ujian uang lain, tapi tidak lulus dalam aspek keimanan,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: