- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Covid-19 Terus Mengganas. HCML Jamin Pasokan Gas Aman, Intip Strateginya...
Sejak masuknya varian baru virus Delta (virus Covid-19) penderita terus meningkat. Tercatat sejak tanggal 24 Juni 2021 penderita tembus 20 ribu orang bahkan hingga saat ini terus bertambah.
Dengan mengganasnya virus asal India ini salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dibawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) terus menjaga para pegawai agar terlindung dan tetap bisa bekerja maksimal dan penuh produktivitas.
Menurut Manager HSSE Dept. Rockyanto Sasabone, di masa pandemi Covid-19 saat ini, perusahaan migas dituntut untuk dapat beradaptasi dengan kondisi yang sangat dinamis, serta agile terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
Baca Juga: Per I Semester 2021 SKK Migas Catat Penerimaan Negara Capai Rp96,7 Triliun
Selain itu kata Rocky sapaannya, pandemi Covid-19 ini juga menuntut adanya kebiasaan baru, merubah banyak hal, dan membatasi ruang gerak para pegawai. Namun, di saat yang sama pandemi ini juga harus dijadikan momentum sebagai upaya merapikan sistem dan cara/pola kerja dengan menciptakan inovasi-inovasi yang bisa dilakukan.
"Ada beberapa hal yang dilakukan manajemen HCML dalam menangani pandemi Covid-19, yakni pemetaan, perencanaan, pencegahan, manajemen kasus, dan melakukan pelaporan rutin sebagai bagian dari pemantauan," ujar Rocky dalam keterangan resmi pada Warta Ekonomi di Surabaya, Jumat (23/7/2021).
Selain itu Rocky mengatakan, pemetaan dilakukan dengan memutakhirkan data pandemi harian, baik global, nasional, maupun di internal HCML sendiri, fasilitas kesehatan yang dimiliki, baik untuk pemeriksaan, isolasi, dan kapabilitas perawatan.
Baca Juga: Sistem ODSP agar Perizinan Investasi Terpusat, SKK Migas: Kami Dampingi Perizinan Investor
Dengan pemetaan yang selalu terbarukan ini sebut dia, diharapkan bisa melengkapi informasi sebagai bagian dari penanganan.
Dari pemetaan yang matang, manajemen perusahaan bisa melakukan perencanaan yang benar, menyangkut prosedur penanganan kasus, standar prosedur operasional yang responsif terhadap Covid-19, dan instruksi kerja terhadap karyawan. Langkah ketiga adalah prevensi atau pencegahan, yang tak hanya melibatkan perusahaan namun juga individu karyawan.
Dalam rangka memastikan kondisi pegawai Rocky menyebutkan, manajemen HCML sudah menetapkan program kerja dari rumah kepada para karyawan sejak 17 Maret 2020.
Untuk pegawai lapangan, setiap pegawai harus melakukan karantina dan uji laboratorium setiap kali ada pergantian, penambahan, maupun rotasi di lapangan. HCML juga menggunakan transportasi darat dari Jakarta ke Surabaya dan lokasi Kerja untuk menjaga pegawai agar tidak berinteraksi dengan orang lain saat berangkat ke lapangan. HCML juga menyeleksi dan memeriksa dengan ketat angkutan bus yang digunakan dan supir yang membawa tim pun harus menjalankan protokol yang sama dengan Perusahaan. HCML juga menyediakan akomodasi yang aman bagi pekerja kontraktor lokal di Pasuruan.
"Langkah keempat adalah manajemen penanganan kasus. HCML siap membantu investigasi epidemiologis, antara lain untuk melacak mobilitas pasien, penelusuran kontak seperti menghubungi mereka agar diperiksa lebih lanjut, memastikan pengobatan dan isolasi di rumah maupun rumah sakit, tergantung pada kondisi pasien," beber Rocky.
Rocky berharap, semua langkah yang diambil HCML bisa membantu penanganan Covid-19.
"Kami sadar bahwa penanganan pandemi tidak bisa dilakukan sendirian. Setiap orang, baik personal, komunitas, maupun perusahaan harus ambil bagian dan tanggung jawab untuk mencegah meluasnya pandemi ini. Tentunya dengan standar baku yang sesuai dengan protokol kesehatan," ungkapnya.
Sementara itu Manager Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari mengungkapkan, bahwa selama pendemi terus melanda dan kian memburuk di pertengahan tahun 2021 ini, HCML tetap menjamin ketersediaan pasokan gas selama pandemi. Produksi tetap berjalan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
”Semua ini adalah wujud komitmen HCML untuk ikut berkontribusi dalam mengamankan pasokan gas nasional dalam masa sulit ini,” ujar Hamim Tohari, Manager Regional Office & Relations HCML.
Lebih lanjut Hamim menjelaskan, bahwa HCML mengerjakan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di Selat Madura. HCML selama ini berfokus menjaga kapasitas produksi agar bisa memasok kepentingan industri dan pupuk di Jatim secara maksimal.
HCML memproduksi gas dan minyak kondensat di perairan Madura sejak tahun 2017 dengan mengelola 4 (empat) sumur yang menjadi salah satu tulang punggung pemenuhan gas di Jatim
“Jatim memiliki nilai penting dan strategis, karena menjadi lumbung minyak dan gas nasional, dengan pasokan sekitar tiga puluh persen (30 persen) dari 800.000 Barrel of Day (BoD) produksi minyak nasional dan 10-12 persen dari total pasokan gas di Indonesia,” pungkas Hamim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil