Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belum Bisa Move On, Laba Bersih Maybank Indonesia Tergerus 37% di Semester I-2021

        Belum Bisa Move On, Laba Bersih Maybank Indonesia Tergerus 37% di Semester I-2021 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada semester pertama  yang berakhir 30 Juni 2021 dengan Laba sebelum pajak (PBT) tercatat sebesar Rp762 miliar, turun 28,5% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp1,1 triliun.

        Sementara, laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) tercatat sebesar Rp510 miliar pada semester pertama 2021, turun 37% dari Rp810 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan sejak kuartal pertama 2020.

        Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakariamengatakan, kondisi pandemi saat ini cukup memprihatinkan, di mana data Pemerintah menunjukkan telah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di akhir kuartal kedua 2021.

        "Hal ini telah berdampak pada sejumlah aktivitas masyarakat dan bisnis, termasuk sektor keuangan," kata Taswin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (1/8/2021). Baca Juga: Kuartal I 2021, Maybank Group Cetak Laba RM2,39 Miliar

        Dia bilang, pemberlakuan PPKM Darurat dan akselerasi program vaksinasi oleh Pemerintah, dapat menumbuhkan kepercayaan pasar terkait pemulihan ekonomi secara bertahap.

        “Kami akan tetap disiplin dalam mengelola pertumbuhan bisnis Bank dan senantiasa menerapkan manajemen risiko yang konservatif di tengah kondisi yang menantang saat ini. Kami akan terus berinovasi dalam menyediakan berbagai produk dan solusi keuangan yang relevan bagi nasabah di tengah pandemi yang sejalan dengan misi Bank, Humanising Financial Services," tuturnya.

        Adapun Net Interest Income(NII), atau Pendapatan Bunga Bersih turun 12,1% menjadi Rp3,5 triliun seiring dengan penurunan penyaluran kredit dan yield kredit. Hal ini sejalan dengan penurunan BI Rate dan dampak proses restrukturisasi kredit yang sedang berlangsung bagi nasabah yang terdampak pandemi.

        Sementara Net Interest Margin (NIM), atau Marjin Bunga Bersih turun 54 basis poin menjadi 4,47% pada Juni 2021, dibandingkan 5,01% pada periode yang sama tahun lalu. Namun, NIM meningkat 12 basis poin dibandingkan kuartal pertama 2021 yang tercatat sebesar 4,35%, didukung oleh biaya bunga yang membaik.

        Selain itu, Fee-based income turun 19,6% menjadi Rp952 miliar di semester pertama 2021, akibat menurunnya pendapatan fee dari transaksi Global Market, namun fee terkait Bancassurance bertumbuh 79,0% menjadi Rp106 miliar. Secara kuartalan, pendapatan fee tumbuh 10% menjadi Rp498 miliar di kuartal kedua 2021 dari Rp453 miliar di kuartal pertama 2021.

        Turunnya pendapatan bunga kredit dan fee-based income akibat pandemi yang masih berlangsung dapat diimbangi oleh berbagai upaya Bank, diantaranya menekan biaya provisi, biaya kredit (credit cost) dan biaya overhead.

        Dalam beberapa tahun terakhir, Bank secara proaktif mengambil langkah konservatif untuk mencadangkan provisi pada portofolio di seluruh segmen bisnis, khususnya di tengah kondisi yang menantang. Langkah ini memberikan kontribusi pada penurunan biaya provisi Bank sebesar 21,6% menjadi Rp763 miliar dari Rp1,01 triliun.

        Bank berhasil mengendalikan biaya overhead, yang tercatat turun 6,1% menjadi Rp2,9 triliun, didukung oleh upaya berkelanjutan terhadap pengelolaan biaya di seluruh organisasi, termasuk penerapan work from home selama pandemi.

        Meski demikian, dengan kondisi tersebut posisi permodalan Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio(CAR) tercatat sebesar 26,3% pada Juni 2021 dibanding 22,1% pada periode yang sama tahun lalu. Total modal Bank tercatat naik menjadi Rp27,2 triliun pada Juni 2021 dari Rp26,4 triliun pada Juni 2020.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: