Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rendah Polutan, Harusnya Masyarakat Global Meng-Endorse Minyak Sawit

        Rendah Polutan, Harusnya Masyarakat Global Meng-Endorse Minyak Sawit Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tiga jenis minyak nabati utama yang dikonsumsi masyarakat dunia adalah minyak sawit, kedelai, dan rapeseed. Dalam proses produksinya, ketiga jenis minyak nabati ini menggunakan input produksi yang sama, yaitu pupuk Nitrogen (N), Fosfat (P2O5), dan pestisida. Namun, untuk menghasilkan setiap ton minyak nabati, penggunaan pupuk dan pestisida di antara ketiga tanaman minyak nabati tersebut relatif berbeda.

        Data FAO (2013) mencatat, penggunaan pupuk dan pestisida untuk menghasilkan satu ton minyak kedelai 315 kg N, 77 kg P205, dan 29 kg pestisida. Untuk menghasilkan satu ton minyak rapeseed dibutuhkan 99 kg N, 42 kg P205, dan 11 kg pestisida. Sementara itu, untuk menghasilkan satu ton minyak sawit hanya dibutuhkan 47 kg N, 8 kg P205, dan 2 kg pestisida.

        Baca Juga: 4 Perubahan Besar Industri Minyak Goreng Indonesia, Kontribusi Sawit Paling Besar!

        "Data tersebut menunjukkan bahwa teknologi produksi untuk menghasilkan satu ton minyak tanaman kelapa sawit lebih hemat atau paling sedikit menggunakan pestisida dibandingkan tanaman kedelai dan rapeseed," seperti disebutkan dalam laporan PASPI.

        Perlu ditegaskan, penggunaan pupuk dan pestisida tersebut selanjutnya berimplikasi pada polusi pupuk dan pestisida yang dihasilkan. Berdasarkan data FAO (2013) diketahui, emisi atau polusi dari residu pupuk dan pestisida yang dihasilkan untuk memproduksi satu ton minyak kedelai paling tertinggi dibandingkan emisi/polusi pada tanaman rapeseed dan kelapa sawit.

        "Bahkan di antara ketiganya, tanaman kelapa sawit adalah tanaman minyak nabati yang paling rendah emisi dari pupuk dan pestisida. Artinya, tanaman kelapa sawit adalah tanaman yang paling sedikit mencemari air dan tanah," catat laporan PASPI.

        Ditegaskan laporan PASPI, jika kualitas lingkungan baik di darat maupun perairan menjadi perhatian penting komunitas global dan menjadi bagian SDGs yang harus dicapai secara internasional, masyarakat global seharusnya berani mengambil keputusan untuk memilih minyak sawit sebagai alternatif minyak nabati yang dapat meminimalisasi emisi/polutan yang dihasilkan dari penggunaan pupuk dan pestisida.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: