Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindir Aksi Jokowi, Haris Azhar: Mirip Bansos yang Dikorupsi Juliari

        Sindir Aksi Jokowi, Haris Azhar: Mirip Bansos yang Dikorupsi Juliari Kredit Foto: Instagram/Haris Azhar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar, turut memberikan komentar pedas terhadap aksi bagi-bagi sembako Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memicu kerumunan di Terminal Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/8/0/2021).

        Awalnya, Haris dalam kejadian tersebut menyinggung soal paket bantuan sosial itu yang dirasa sangat mirip dengan bantuan sosial yang pernah dikorupsi oleh mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.

        Baca Juga: Tanggapi Bagi-Bagi Sembako Jokowi Jadi Kerumunan, PA 212 Kesal: Makin Muak Saja

        "Jokowi dengan mobil presidennya ada banyak paspampres di situ membagikan bansos ini paket bansos yang dulu mirip dengan apa namanya paket bansos yang dikorupsi oleh Juliari Batubara yang hanya sedikit diungkap oleh KPK, tapi sebenarnya diduga ada potensi yang lebih besar," kata Haris dalam chanel youtubenya, dilansir dari Suara.com, Kamis (12/8/2021).

        Kedua, Haris juga menyoroti soal tampak gemarnya Jokowi mengumpulkan orang untuk berkerumun. Pasalnya, menurut Haris, kejadian picu kerumunan tersebut bukan merupakan kali pertama.

        "Sekali lagi Jokowi di Grogol justru menciptakan kerumunan. Kalau ada dari pihak Jokowi atau istana bantahan itu kerumunan terjadi setelah Jokowi pergi ya, tapi mereka ngumpul karena bantuan dibagi-bagikan oleh presiden jadi dia adakah penyebab dari kerumunan manusia yang menghilangkan 3 atau 5 M salah satunya menjaga jarak," ungkapnya.

        Haris mengatakan, terjadinya kerumunan sangat konkret dan tak terbantahkan lagi. Menurutnya, banyak dari sejumlah media yang memberitakan kerumunan jelas terlihat.

        "Ketiga, mau sampai kapan Presiden Joko Widodo itu mengandalkan popularitas bencana dengan ngumpul-ngumpul seperti ini. Ada menteri sosialnya yang baru kerjanya bagaimana. Jadi, menurut saya, nggak perlu panggung-panggung itu disampaikan dengan cara seperti ngumpulin orang," tuturnya.

        Lebih lanjut, Haris menyinggung soal kegiatan Jokowi yang disebut sibuk mengurus bidang digital. Menurutnya, ada ketidaksinkronan antara pihak-pihak yang ada di Istana.

        "Kenapa sibuk beberapa algoritma-algoritma online digital hightec, tetapi bagi-bagi bansos masih pakai cara tradisional. Pasti ada kabel yang nggak nyambung antara Jokowi dengan Senen dan Jokowi dengan Selasa sehingga Jokowi di hari Rabu ada kabel-kabel yang nggak nyambung di sekitar Istana," tandasnya.

        Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyambangi Terminal Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/8/2021). Kedatangan Jokowi untuk membagikan sembako kepada warga. Namun, karena tingginya antusias warga yang  tidak sabaran mengantre, menyebabkan terjadinya kerumunan, bahkan terjadi dorong-dorongan.

        Pantauan Suara.com di lokasi Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, Jokowi tidak turun dari mobil yang ditumpanginya. Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya.

        Dari dalam mobil Jokowi melambaikan tangan kepada para warga yang berkumpul. Sekitar 5 menit kemudian Jokowi langsung meninggalkan lokasi. Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif. Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun, setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif.

        Terlihat mereka terlibat saling dorong, sampai ada beberapa warga yang terlihat terjepit di antara kerumunan massa. Alhasil protokol kesehatan jaga jarak pun terabaikan. Petugas yang terdiri dari TNI, Polri, dan Paspampres berusaha untuk menertibkan warga. Mereka sesekali berteriak untuk menenangkan. Namun, tidak berhasil.

        Karena situasi tidak kondusif, tim yang bertugas menghentikan pembagian sembako. Warga pun terlihat kecewa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: