Tanggapi Bagi-Bagi Sembako Jokowi Jadi Kerumunan, PA 212 Kesal: Makin Muak Saja
Presiden Joko Widodo menyambangi Terminal Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/8/2021). Kedatangan Jokowi itu untuk membagikan sembako kepada warga. Namun, tingginya antusias warga yang tidak sabaran mengantre menyebabkan kerumunan, bahkan sampai terjadi dorong-dorongan.
Hal itu pun mendapatkan kritikan pedas dari sejumlah kalangan, termasuk Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Ma'arif. Ia menilai kerumunan yang dilakukan Jokowi sudah biasa terjadi, tetapi tak akan diproses secara hukum.
Baca Juga: Pokoknya Jokowi Harus Ditangkap! Biar Rasa 8 Bulan Tidur Dipenjara seperti Habib Rizieq..
Menurutnya, justru ada perbedaan perlakuan hukum di mana para kelompok oposisi lebih cepat ditindaklanjuti. "Udah biasa pakai hukum suka-suka. Kalau mereka yang buat kebal hukum, tapi giliran kelompok oposisi seperti HRS langsung dipidanakan," kata Slamet saat dihubungi, Kamis (12/8/2021).
Ia menilai akibatnya, diskriminasi hukum terjadi kekinian justru akan membuat makin muak. "Makin hari makin muak saja masyarkat," katanya pula.
Lebih lanjut, Slamet meminta seharusnya aparat tak pandang bulu dalam menegakkan hukum termasuk kepada para pejabat seperti presiden. Ia meminta semua diperlakukan sama. "Seharusnya proses (hukum) Jokowi dan panitianya dong," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyambangi Terminal Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/8/2021). Kedatangan Jokowi untuk membagikan sembako kepada warga. Namun, karena tingginya antusias warga yang tidak sabaran mengantre, menyebabkan terjadinya kerumunan, bahkan terjadi dorong-dorongan.
Pantauan Suara.com di lokasi, Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, Jokowi tidak turun dari mobil yang ditumpanginya. Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya.
Dari dalam mobil Jokowi melambaikan tangan kepada para warga yang berkumpul. Sekitar 5 menit kemudian Jokowi langsung meninggalkan lokasi.
Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif. Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif.
Terlihat mereka terlibat saling dorong, sampai ada beberapa warga yang terlihat terjepit di antara kerumunan massa. Alhasil, protokol kesehatan jaga jarak pun terabaikan. Petugas yang terdiri dari TNI, Polri, dan Paspampres berusaha untuk menertibkan warga. Mereka sesekali berteriak untuk menenangkan. Namun, tidak berhasil.
Karena situasi tidak kondusif, tim yang bertugas menghentikan pembagian sembako. Warga pun terlihat kecewa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: