Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasihan Mas Anies.. Pak Luhut Berani Nggak Tegur Presiden, Mustahil Juga Sih Jokowi Minta Maaf

        Kasihan Mas Anies.. Pak Luhut Berani Nggak Tegur Presiden, Mustahil Juga Sih Jokowi Minta Maaf Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Demorkat, Syahrial Nasution meminta Menko Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk menindak tegas kerumunan dampak aksi bagi-bagi sembako oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Terminal Grogol.

        Menurut dia, seharusnya Satpol PP berani melakukan pembubaran karena menimbulkan kerumunan. Baca Juga: Heran Aksi Jokowi Bagikan Bansos Langsung, Padahal Presiden Tapi Malah Berantakan: Memalukan!

        “Jika mau taat aturan, Satpol PP mestinya berwenang untuk membubarkan acara yang menciptakan kerumunan tersebut,” ujarnya, Kamis (12/8/2021) kemarin.

        Lanjutnya, ia menilai Luhut yang sebagai Koordinator PPKM Jawa Bali, harusnya bisa menegur Presiden Jokowi karena aksinya merupakan pelanggaran protokol kesehatan. Baca Juga: Pokoknya Jokowi Harus Ditangkap! Biar Rasa 8 Bulan Tidur Dipenjara seperti Habib Rizieq..

        “Sebagai kodinator penanangan Covid-19 nasional, Luhut Pandjaitan pun berwenang menegur protokol Presiden dan Paspampres,” sambungnya.

        Lebih lanjut, anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga mengaku heran dengan aksi Jokowi lantaran angka kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan.

        “Saya juga heran, kenapa Pak Jokowi melakukan cara-cara kampanye dan membuat kerumunan bagi-bagi bansos tersebut di Jakarta?” katanya.

        Pasalnya, ia menilai kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penanganan Covid-19 sudah cukup baik.

        “Di Jakarta kan Gubernur Anies Baswedan sudah dianggap cukup bagus dan berhasil mengendalikan korban Covid-19,” imbuhnya.

        “Seandainya, akibat bagi-bagi sembako tersebut ada yang terjangkit dan kemudian menjadi korban Covid-19 mustahil ada tindakan,” ucapnya.

        Begitu pun dengan Jokowi, ia meyakini Kepala Negara tidak akan menyampaikan permintaan maaf kepada publik.

        “Dan mustahil juga ada permohonan maaf,” tukasnya seperti dilansir, Pojoksatu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: