Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sang Singa Herat Berhasil Ditangkap Taliban, Afghanistan Perlahan Compang-camping

        Sang Singa Herat Berhasil Ditangkap Taliban, Afghanistan Perlahan Compang-camping Kredit Foto: Reuters/Ahmad Masood
        Warta Ekonomi, Kabul -

        Pemberontak Taliban telah merebut sebagian besar Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan. Kelompok itu juga menangkap Ismail Khan, komandan veteran lokal yang memimpin perlawanan milisi di sana, pada Jumat (13/8/2021).

        Jatuhnya Herat, yang direbut oleh Taliban, telah memberikan pukulan mengejutkan bagi pemerintah Presiden Ashraf Ghani hanya beberapa minggu setelah penarikan pasukan Amerika Serikat.

        Baca Juga: Lewat Bentrokan Hebat, Kota Terbesar Kedua Setelah Kabul Ditaklukkan Taliban

        Khan, komandan milisi paling terkemuka dan diyakini berusia 70-an, bersama dengan gubernur provinsi dan pejabat keamanan, diserahkan kepada Taliban berdasarkan kesepakatan, kata Hashimi kepada Reuters. Namun dia tidak memiliki rincian kesepakatan.

        Penangkapan Khan, dikonfirmasi oleh juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid, memberikan salah satu simbol paling kuat dari runtuhnya perlawanan di kota.

        Foto dan video yang memperlihatkan komandan agung yang tampaknya berada di tangan para pemberontak dibagikan secara luas di media sosial meskipun tidak dapat segera diverifikasi.

        Ismail Khan secara luas dikenal sebagai "Singa Herat". Keterlibatannya dalam perang Afghanistan kembali ke pemberontakan anti-pemerintah yang membantu memicu intervensi Uni Soviet 1979, dan kembalinya dia ke garis depan sebulan yang lalu adalah tanda yang jelas dari ancaman yang berkembang terhadap Herat.

        Seorang pejabat mengatakan pasukan pemerintah Afghanistan telah setuju untuk mundur dari bandara Herat, 15 km (sembilan mil) dari kota, dan markas komandan Korps Angkatan Darat, pusat terakhir di bawah kendali mereka. Namun sumber lain mengatakan pasukan Afghanistan masih berada di bandara pada pukul 1 siang waktu setempat atau 08.30 GMT.

        "Taliban setuju bahwa mereka tidak akan menimbulkan ancaman atau bahaya bagi pejabat pemerintah yang menyerah," kata anggota dewan provinsi Ghulam Habib Hashimi, dikutip dari Reuters, Jumat (13/8/2021).

        Saat pertempuran mereda, jalan-jalan menjadi sunyi di Herat. Pusat ekonomi utama sekitar 600.000 orang yang dekat dengan perbatasan dengan Iran dan selama berabad-abad menjadi salah satu pusat bersejarah budaya Persia.

        "Keluarga telah pergi atau bersembunyi di rumah mereka," kata Hashimi, yang menggambarkan Herat sebagai "kota hantu".

        Herat telah menyaksikan pertempuran yang semakin sengit dengan kelompok-kelompok milisi populer yang bertugas bersama unit-unit tentara reguler ketika tekanan Taliban di kota itu meningkat setelah penarikan AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: