Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK Catat Perbankan Syariah Di Sumut Tumbuh Positif

        OJK Catat Perbankan Syariah Di Sumut Tumbuh Positif Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Perbankan syariah di Sumatera Utara saat ini terus bertumbuh positif dengan baik dan masih memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. 

        Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara, Yusup Ansori mengatakan tingginya tingkat religiusitas masyarakat merupakan faktor penggerak perkembangan industri keuangan syariah,. 

        "Perbankan syariah di Sumatera Utara secara konsisten memperlihatkan perkembangan yang baik. Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayaan syariah dapat bertumbuh cukup tinggi bahkan double digit per Juni 2021 masing-masing sebesar 17,54 persen, 17,92 persen dan 16,02 persen secara yoy," katanya, Senin (16/8/2021). Baca Juga: Perkara Gugatan Bosowa Kelar, Nasib Hubungannya dengan OJK dan KB Bukopin Apa Kabar?

        Dikatakannya, sedangkan stabilitas sistem keuangan Sumatera Utara pada triwulan II 2021 secara umum terjaga dengan baik sehingga dapat terus berperan dalam mendorong pemulihan ekonomi Sumatera Utara. Terlihat dari kinerja penyaluran kredit perbankan yang terus pada trend meningkat meski masih terkontraksi, pertumbuhan positif pada penyaluran kredit/pembiayaan pada lembaga pembiayaan non bank, pemulihan sektor asuransi, dan peningkatan signifikan pada aktivitas pasar modal. Baca Juga: Bangun Pasar Modal Tangguh, ini yang Dilakukan OJK

        "Per Juni 2021, sektor perbankan di Sumut yang terdiri dari 2 bank berkantor pusat, 56 bank berkantor cabang, dan 57 BPR/BPRS menunjukkan pertumbuhan positif double digit dari sisi aset sebesar 12,57 persen yoy dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 12,40 persen yoy," ujarnya.

        Sementara dari sisi total penyaluran kredit mengalami trend peningkatan, meskipun masih terkontraksi, namun dari sisi sektoral dan penggunaan, khususnya pada kredit UMKM dan penggunaan Kredit Konsumtif telah tumbuh positif masing-masing sebesar 2,50 persen yoy dan 4,24 persen yoy.

        "Profil risiko perbankan juga dapat dijaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross yang dapat turun hingga di bawah 3 persen yaitu sebesar 2,97 persen. Kondisi ini mendorong optimisme sektor perbankan dapat mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif pada penghujung tahun 2021,"katanya.

        Berdasarkan pemantauan terhadap kondisi dan target penyaluran kredit oleh bank umum, diproyeksikan bahwa penyaluran kredit perbankan di Sumatra Utara akan dapat bertumbuh positif dalam range 4 persen – 6 persendi akhir tahun 2021.

        "Penyaluran pembiayaan dari industri keuangan non bank (IKNB) juga sudah mulai bergerak pulih ditandai dengan pertumbuhan yang sudah positif 1,38 persen ytd pada pembiayaan Perusahaan Pembiayaan. Adapun penyaluran pembiayaan dari Perusahaan Modal Ventura, Perusahaan Gadai Swasta, Lembaga Keuangan Mikro, dan Fintech Lending terus tumbuh tinggi," katanya.

        Sektor asuransi juga memperlihatkan kinerja yang membaik setelah sebelumnya cenderung turun di tahun 2020 akibat pandemi. Per triwulan I 2021, Asuransi Jiwa di Sumut secara agregat mencatatkan peningkatan pembayaran premi sebesar 6,68 persen yoy. 

        "Sedangkan jumlah investor pasar modal di Sumatera Utara per Juni 2021 meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu atau bertumbuh 106,62 persen yoy sehingga total rekening single investor identification atau SID mencapai 265.844 rekening," ujarnya.

        Di tengah tekanan yang dihadapi sektor jasa keuangan sejak tahun 2020, industri Pasar Modal justru mendapatkan angin segar. Setelah meningkat signifikan di tahun 2020, aktivitas pasar modal meningkat lebih tinggi lagi di tahun 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: