Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Putri Ashraf Ghani yang Hidup Tanpa Kekangan di New York, Kontras dengan Wanita Afghanistan

        Putri Ashraf Ghani yang Hidup Tanpa Kekangan di New York, Kontras dengan Wanita Afghanistan Kredit Foto: The New York Times/Nicole Bengiveno
        Warta Ekonomi, New York -

        Mariam Ghani, putri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan hidup nyaman di New York dan populer sebagai seniman visual juga pembuat film.

        Mariam disebut menikmati gaya hidup bohemian di Brooklyn, kontras dengan wanita Afghanistan yang bertahan di negara konflik.

        Baca Juga: Tatap Soal Pemerintahan, Taliban Pepet Bekas Presiden Afghanistan

        Menyadur New York Post Kamis (19/8/2021), wanita 42 tahun ini menolak wawancara dari seorang reporter yang mengetuk pintu kediamannya dari luar, di dalam gedung apartemennya.

        Mariam Ghani cukup beruntung karena memiliki kehidupan yang lebih bebas sementara wanita di kampung halamannya kini bergelut dalam belenggu Taliban.

        Ia tinggal di apartemen nyaman yang terletak di sebuah gedung mewah di blok Clinton Hill yang tenang dan rindang, dekat restoran yang ramai dan Pratt Institute.

        Mariam Ghani lahir di Brooklyn dan dibesarkan di pinggiran kota Maryland sedangkan ayahnya bekerja di pemerintah Afghanistan mulai tahun 2002.

        Sebelum ayahnya terpilih sebagai presiden pertama kali pada tahun 2014 dan kemudian lagi pada tahun 2019, Mariam Ghani memulai karir seni dan mengajar.

        Karyanya muncul di beberapa museum terkenal di dunia, termasuk Guggenheim dan MOMA di New York dan Tate Modern di London. Pada tahun 2018, ia bergabung dengan fakultas di Bennington College di Vermont.

        Film dokumenter fitur pertamanya, 'What We Left Unfinished' tentang lima film yang dimulai dan ditinggalkan selama era Komunis di Afghanistan, sekarang diputar di bioskop tertentu.

        “Saya tumbuh di antara banyak budaya,” katanya. “Dan itulah posisi saya bekerja sebagai seorang seniman.”

        Wanita ini itu belum secara terbuka mengomentari tindakan ayahnya baru-baru ini. Dalam artikel New York Times 2015 tentang pekerjaannya, dia mengatakan ayahnya adalah sosok yang luar biasa.

        Ayahnya dilaporkan kabur dari istana kepresidenan hari Minggu dengan lingkaran orang kepercayaannya dan menurut kedutaan Rusia di Kabul, ia melarikan diri dengan empat kendaraan dan sebuah helikopter penuh uang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: