Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sekakmat! Taliban Ejek Amerika dengan Duplikasi Adegan Ikonis Iwo Jima

        Sekakmat! Taliban Ejek Amerika dengan Duplikasi Adegan Ikonis Iwo Jima Kredit Foto: Twiter/@MilitaryTimes
        Warta Ekonomi, Washington -

        Anggota unit komando elit Taliban membuat ulang foto ikonik Perang Dunia II yang menangkap Marinir AS mengibarkan bendera Amerika setelah kemenangan mereka di Iwo Jima.

        Menyadur New York Post Senin (23/8/2021), foto itu viral di media sosial seiring dengan berkuasanya Taliban atas Afghanistan di tengah penarikan pasukan AS.

        Baca Juga: Ke Mana Saja Warga Afghanistan Mengungsi Usai Taliban Berkuasa? 

        Menurut Marine Corps Times, unit khusus yang terlihat di foto dikenal sebagai Batalyon Badri 313, yaitu kekuatan tempur terbaik Taliban. Unit ini juga dinamai Pertempuran Badar abad ketujuh.

        "Ini adalah warisan Joe Biden untuk dilihat seluruh dunia," kata anggota Kongres dari Partai Republik New York Elise Stefanik dalam tweet menanggapi foto tersebut.

        Foto-foto propaganda lain juga beredar luas, memperlihatkan militer Taliban berpatroli di jalanan Afghanistan dengan peralatan tempur AS.

        Hal ini seolah membenarkan kekhawatiran tentang para yang akan mencuri peralatan bernilai miliaran dolar yang tertinggal.

        Selama ini, AS memberi sekitar USD 28 miliar senjata pada militer Afghanistan antara tahun 2002 hingga 2017, termasuk tujuh helikopter baru yang dikirim ke Kabul sebulan yang lalu.

        Senjata lain yang disita mungkin termasuk 600.000 senapan serbu, sekitar 2.000 kendaraan lapis baja dan 40 pesawat, termasuk Black Hawk, menurut laporan.

        Elias Yousif, wakil direktur Pusat Pengawasan Bantuan Keamanan Kebijakan Internasional mengatakan hal ini adalah kemenangan besar bagi Taliban.

        “Ketika sebuah kelompok bersenjata mendapatkan persenjataan buatan Amerika, itu semacam simbol status. Ini adalah kemenangan psikologis,” mengatakan pada The Hill.

        “Ini harus menimbulkan banyak kekhawatiran tentang perusahaan yang lebih luas tetang yang terjadi setiap hari, apakah itu di Timur Tengah, Afrika Sub-Sahara, Asia Timur.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: