Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Pertumbuhan Bisnis, Bank Ina Bakal Optimalkan Kerja Sama dengan Grup Salim

        Genjot Pertumbuhan Bisnis, Bank Ina Bakal Optimalkan Kerja Sama dengan Grup Salim Kredit Foto: Bankoffices.blogspot.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) menyatakan bahwa perseroan akan lebih mengoptimalkan sinergi dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Grup Salim guna mendukung pertumbuhan bisnis bank di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir ini. 

        Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk, Daniel Budirahayu menuturkan bahwa per akhir Juli 2021 perseroan telah membukukan asset RP11,4 triliun meningkat 36% secara year to date (ytd).

        “Peningkatan asset ini akan dioptimalkan Bank Ina dengan bersinergi dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Grup Salim yang saat ini sudah dimulai,” katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selas (24/8/2021). 

        Baca Juga: Terus Tumbuh, Transaksi Digital Banking Kini Mencapai Rp3.410 Triliun

        Ia mengutarakan jika pertumbuhan asset terutama didorong oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang menjadi Rp9,7 triliun per Juli 2021 dari Rp7,1 triliun di Desember 2020. “Komposisi pendanaan CAS juga masih terjaga baik di level 34%,” tambahnya. 

        Menurut Daniel, pandemi Covid-19 memang telah menyebabkan melemahnya permintaan kredit perbankan. “Namun penyaluran kredit Bank Ina masih bisa tumbuh sebesar 5% secara ytd menjadi Rp3,1 triliun dengan kualitas asset yang terpelihara dengann baik,” ucapnya. 

        Baca Juga: Dua Perusahaan Konglomerat RI Berkongsi: Grup Salim ft Grup Emtek Milik Eddy Sariaatmadja

        lebih lanjut Ia menyebutkan bila pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan DPK meningkatkan pendapatan bunga bersih perseroan, yang pada akhirnya membuat laba bersih bank meningkat di posisi Juli 2021 menjadi Rp25,6 miliar. Dimana, pada Desember 2020 perseroan mengantongi laba bersih Rp19,3 miliar. 

        “Rasio permodalan bank juga masih sangat kuat, dengan rasio CAR di atas 30%, dan masih akan meningkat dengan rencana Bank melakukan rights issue di semester II 2021,” tutup Daniel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: