Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gubernur Indonesia Dibelain Rektor Ini, Tata Kota Jakarta Gak Buruk, yang Nilai Aja Gak Akurat!

        Gubernur Indonesia Dibelain Rektor Ini, Tata Kota Jakarta Gak Buruk, yang Nilai Aja Gak Akurat! Kredit Foto: Instagram/Musni Umar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar, ikut memberikan komentar atas urutan Ibu Kota Jakarta sebagai tata kota terburuk di dunia versi Rethinking The Future (RTF).

        Menurut dia, faktor-faktor yang mendasari penilaian Jakarta tidak akurat.  Baca Juga: Maklum Aja Jakarta Jadi Kota Terburuk, Kan Pak Anies Gubernur Indonesia, Maju Terus Pak Anies!

        "Walaupun saya menilai RTF tidak akurat dan banyak salah dalam menilai Jakarta, tetapi tetap bermanfaat bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta dan warga Jakarta dan rakyat Indonesia untuk kritis menerima penilaian RTF," katanya, dalam tulisan berjudul 'Analisis Sosiologis: Tata Kota Jakarta Memperhatikan Lingkungan Sehat dan Asri', dalam websitenya arahjaya.com, Rabu (25/8/2021).

        Menurutnya, salah satu faktor yang tidak akurat adalah soal ruang hijau terbuka yang kurang memadai. Baca Juga: Ganjar-Anies Masih Kejar-kejaran, Tapi Prabowo Tetap Juara Apapun Surveinya: Sisa Pilpres 2019

        Ia menilai selama empat tahun terakhir, Gubernur DKI Jakarta ANies Baswedan gencar melakukan penghijauan.

        "Selama 4 tahun terakhir sangat gencar dilakukan penghijauan. Pemerintah provinsi DKI Jakarta gencar membeli tanah milik warga untuk dijadikan ruang hijau terbuka," ujar dia.

        "Akan tetapi, sejak Jakarta dan Indonesia diserang pandemi Covid-19, dana pemerintah provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan yang amat drastis sehingga pembelian tanah-tanah milik warga DKI Jakarta untuk dijadikan ruang hijau terbuka untuk sementara di stop," ungkapnya.

        Adapun sebelumnya, Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda memberikan sindiran atas penilaian Rethinking The Future (RTF).

        Karena itu, ia pun melontarkan sindiran kepada Gubernur DKI Jakarta Anies abaswedan dengan sebutan Gubernur Indonesia.

        "Jakarta Tata Kota Terburuk di Dunia. kok bisa?? bukankah pak gubernur @aniesbaswedan terkenal sangat piawai urusan Tata Kata? Kok bisa mendapat gelar terburuk?" tulisnya, dalam akun Instagramnya, seperti dilihat, Rabu (25/8/2021).

        Lanjutnya, ia mengatakan dirinya bisa memaklumi Jakarta berada di urutan pertama tata kota terburuk lantaran Anies tidak hanya mengurusi DKI. 

        "Tapi saya bisa memaklumi.. karena pak Anies adalah "GUBERNUR INDONESIA".. jadi daerah yang pak Anies harus urus begitu luas, bukan DKI saja.. seperti tempo hari harus mengurus panen di Sumedang," cetusnya.

        Kemudian, ia juga memberikan dukungan kepada Anies untuk menjadi Presiden di 2024 mendatang.

        "Maju terus pak Anies. Saya sebagai warga terus mendukung bapak karena sudah sunatullah sampai bapak bisa jadi presiden RI ke 2024. amiin," ucapnya.

        Adapun sebelumnya, platform media arsitektur Rethinking The Future atau RTF menempatkan Jakarta di peringkat pertama kota dengan desain perencanaan tata ruang kota terburuk di dunia.

        "Jakarta bisa dikatakan sebagai tempat dengan desain tata kota terburuk di dunia," tulis RTF dalam artikel berjudul '10 Examples of Bad Urban City Planning' atau '10 Contoh Kota dengan Perencanaan Paling Buruk' di situs web re-thinkingthefuture.com.

        Dalam laporan tersebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan Jakarta berada di tepat pertama tata kota terburuk, yakni Jakarta disebut kota yang padat penduduk dengan udara dan air yang tercemar, kemudian ruang hijau dan ruang terbuka yang tidak memadai, kemacetan lalu lintas yang ekstrem, dan perluasan kota yang tidak terencana.

        Termasuk, pembangunan infrastruktur yang berada di tangan pemerintah daerah berdampak mengurangi kemungkinan pelaksanaan proyek jangka panjang. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: