Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sawit Itu Produksinya Tinggi Banget, Tapi Butuh Lahan Sangat Sedikit

        Sawit Itu Produksinya Tinggi Banget, Tapi Butuh Lahan Sangat Sedikit Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kelapa sawit merupakan komoditas minyak nabati dengan produktivitas paling tinggi dan hemat lahan. Dibandingkan komoditas minyak nabati lain seperti kedelai, penggunaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit lima kali lipat daripada area yang dibutuhkan bagi kebun kedelai untuk memproduksi minyak nabati.

        "Palm oil produksinya tinggi banget, tapi yang dibutuhkan lahannya sangat sedikit," kata Bidang Sustainability GAPKI, Bandung Sahari.

        Baca Juga: Kuatkan Pemberdayaan Sawit Berkelanjutan, BPDPKS Kembali Gelar Lomba Riset Sawit Mahasiswa 

        Lebih lanjut dijelaskan, data Oilworld tahun 2019/2020 menemukan, tanaman kelapa sawit hanya membutuhkan lahan seluas 22,77 hektar untuk menghasilkan 76,06 ton minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

        Sementara itu, dibutuhkan 122,28 hektar lahan untuk menghasilkan 58,82 ton minyak kedelai. "Soya (kedelai) membutuhkan lahan 122 juta hektar, lima kali lipat lahan sawit. Tapi di dunia ini tidak ada yang ngomong," kata Bandung menyinggung soal banyaknya isu negatif yang dialamatkan pada industri kelapa sawit.

        Bandung mengungkapkan, data dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) membandingkan penggunaan lahan yang diperlukan untuk memproduksi 1 ton minyak nabati dari berbagai komoditas. Penggunaan lahan paling besar yaitu kedelai sebesar 2 hektar untuk menghasilkan 1 ton minyak kedelai.

        Urutan kedua adalah minyak bunga matahari yang membutuhkan 1,43 hektar, dan rapeseed membutuhkan 1,25 hektar. Sementara untuk menghasilkan 1 ton minyak kelapa sawit hanya membutuhkan lahan seluas 0,26 hektar.

        Di dunia, perkebunan kelapa sawit hanya menggunakan 7,5 persen lahan pertanian. Dari segi lahan yang digunakan untuk pertanian, Indonesia memanfaatkan 56 juta hektar. Sementara Amerika Serikat menggunakan lahan 414 juta hektar dan Australia menggunakan 445 juta hektar untuk kawasan pertanian.

        Bandung menegaskan, tudingan yang menyebutkan industri kelapa sawit menyebabkan deforestasi di Indonesia adalah tidak benar. Bahkan sebaliknya, perkebunan minyak nabati lain seperti kedelai, bunga matahari, dan rapeseed yang membuka lahan lebih besar dibandingkan dengan perkebunan kelapa sawit.

        Tidak hanya itu, minyak kelapa sawit juga merupakan minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia yaitu sebesar 34 persen, diikuti oleh minyak kedelai 27 persen, minyak rapeseed 15 persen, minyak bunga matahari 9 persen, dan lainnya 15 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: