Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Uni Eropa Bidik Pasar Industri Makanan dan Minuman Tanah Air

        Uni Eropa Bidik Pasar Industri Makanan dan Minuman Tanah Air Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Uni Eropa akan menghadirkan produk makanan dan minuman terbaiknya untuk komunitas makanan Indonesia, mulai dari importir, penyalur, pengecer, pemilik dan pelaku usaha hotel, restoran dan cafe, blogger kuliner dan juga para chef untuk dapat menikmati keunggulan cita rasa pada rangkaian kampanye yang akan berlangsung pada masa 12 bulan ini.

        Melalui kampanye "Nikmati Warna-Warni Eropa. Keunggulan Cita Rasa" Uni Eropa menekankan pentingnya elemen keamanan, kualitas, keaslian (otentik) dan keberlanjutan atas produk makanan Uni Eropa untuk menghadirkan yang terbaik pada konsumen Indonesia. Baca Juga: Uni Eropa Pastikan Tak Mengakui Taliban di Afghanistan karena Alasan Ini

        Rangkaian kegiatan kampaye ini ditujukan untuk memperkenalkan dan mempromosikan berbagai produk makanan dan minuman Uni Eropa pada pasar Indonesia.

        "Kegiatan kampanye berupaya mempromosikan produk makanan dan minuman Uni Eropa berdasarkan model keamanan pangan "Dari Pertanian Hingga Ke Penyajian" yang diterapkan di seluruh Eropa, kualitas tertinggi, keaslian asal makanan, serta karakter dan praktik-praktik yang berkelanjutan," Kata Kepala Seksi Perdagangan dan Ekonomi pada Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Marika Jakas kepada wartawan melalui video conference, Rabu sore (25/8/2021). Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Xu Shihui, Penjual Makanan Ringan yang Jadi Miliarder Dunia

        Hadir pula Alexander Nayoan, Kepala Pelatihan Sumber Daya Manusia pada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), yang menyampaikan kesempatan besar yang dihadirkan oleh berbagai produk makanan dari Uni Eropa di Indonesia. Dalam acara ini pula, chef kenamaan, Chef Degan Septoadji menyajikan cara-cara kreatif untuk menikmati berbagai produk makanan Uni Eropa yang otentik.

        Marika menjelaskan selama masa kegiatan 12 bulan, rangkaian kegiatan kampanye akan menampilkan berbagai produk makanan dan minuman Uni Eropa, termasuk daging (sapi dan ayam), produk susu, produk organik, serta minuman beralkohol dan non-alkohol melalui sebuah perjalanan budaya penuh kelezatan, disertai kisah kuliner yang penuh warna dan menggugah selera.

        Didasari oleh tujuan tersebut, rangkaian kegiatan pada kampanye ini akan menghadirkan sejumlah aktivasi humas dan media sosial di wilayah Indonesia serta promosi pada mitra dagang serta konsumen di Jakarta. 

        "Terima kasih kepada mitra dagang Uni Eropa di sektor ritel, hotel, restoran dan cafe, serta asosiasi bisnis atas dukungan mereka dalam mendorong hubungan Uni Eropa-Indonesia selama bertahun-tahun melalui hubungan dagang, makanan, dan juga kebudayaan," ungkapnya.

        Dia menekankan bahwa Uni Eropa dan Indonesia saling menganut nilai nilai serta standar kesempurnaan dalam hal makanan. 

        "Bagi masyarakat Eropa, menjalankan budidaya serta menghasilkan makanan bukanlah menjalankan bisnis semata. Ada semangat yang kuat, standar yang diterapkan, serta warisan budaya kuliner yang diapresiasi," katanya.

        Menurutnya, regulasi Uni Eropa mendasari produksi seluruh produk makanan Uni Eropa yang menjamin konsumen seluruh dunia dapat menikmati keamanan makanan di tingkat tertinggi serta standar keberlanjutan, skema kualitas dan tradisi pembuatan makanan yang kaya. 

        "Indonesia juga menganut nilai-nilai yang serupa dengan semangat menerapkan standar kualitas yang tinggi, dengan tetap menekankan pada makanan tradisional yang berasal dari warisan budaya nasional yang telah tertanam kuat." ungkapnya.

        Sebelumnya, Uni Eropa dan Indonesia telah memperdalam hubungan dalam beberapa tahun terakhir ini serta berkomitmen untuk lebih meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi serta terus berkembang terlepas dari tantangan yang timbul akibat pandemi Covid-19. Pada saat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Uni Eropa dan Indonesia (EU-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement - CEPA) berlaku efektif. 

        "Kesepakatan ini akan menghadirkan dorongan kuat pada perdagangan bilateral dan arus investasi," ujarnya.

        Adapun, Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia pada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Alexander Nayoan mengatakan bahan makanan Uni Eropa dikenal baik atas keunggulan kualitas, keamanan, keaslian (otentik) dan keberlanjutan mereka. 

        Ada banyak kesempatan bagi produk makanan Uni Eropa di Indonesia. Restoran dan hotel terkemuka memilih untuk menggunakan berbagai bahan masakan dari Uni Eropa. Selama ini telah tumbuh minat yang kuat atas beragam produk makanan Uni Eropa yang menyertakan indikasi geografis dan juga sertifikasi organik. 

        Permintaan atas makanan organik akan terus tumbuh di Indonesia, khususnya yang didorong kesadaran di tingkat global atas berbagai upaya mewujudkan lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan. Masyarakat menyampaikan minat yang kuat untuk mengetahui bagaimana sistem pangan dapat diregulasi untuk memastikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

        "Mereka ingin tahu bagaimana mereka bisa ikut serta dalam memberikan dukungan sebagai konsumen dan juga sebagai sektor bisnis. Rangkaian kampanye ini akan menjadi sangat relevan dengan masa-masa perubahan seperti saat ini," katanya.

        Sementara itu, Chef profesional Degan Septoadji menambahkan, pandemi COVID-19 telah membuat pergeseran pada banyak aspek kehidupan. Masyarakat banyak menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, mengurus diri dan keluarga, dan mengubah kebiasaan tentang makanan.

        Masa pandemi memberikan waktu tersendiri bagi masyarakat untuk merefleksikan diri pada kebiasaan mengkonsumsi makanan, dan pentingnya kualitas, keamanan dan keberlanjutan atas makanan.

        "Sangatlah relevan untuk mendiskusikan kualitas bahan makanan Uni Eropa di saat ini, dan saling membagikan bagaimana kita semua dapat menikmati bahan-bahan dari Eropa dan menjadi kreatif dengannya, baik untuk melengkapi masakan favorit kita, dinikmati sendiri secara langsung, atau sebagai bagian dari resep ala Eropa maupun lokal," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: