Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Blak-blakan Kepala BNPT: 'Virus Taliban' Sudah Nyebar Tapi...

        Blak-blakan Kepala BNPT: 'Virus Taliban' Sudah Nyebar Tapi... Kredit Foto: Twiter/@MilitaryTimes
        Warta Ekonomi, Solo -

        Virus kemenangan Taliban di Afghanistan ternyata sudah menyebar di Indonesia. Namun, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, virusnya belum membahayakan.

        Boy mengatakan hal itu usai meninjau vaksinasi eks-narapidana terorisme (napiter) di RSUD Bung Karno Solo, kemarin.

        Baca Juga: Bukti Sudah di Tangan, Orang yang Ngaku Presiden Afghanistan Mau Bongkar Akar ISIS-K di Taliban

        Boy mengatakan, temuan soal “virus Taliban” mulai menyebar di Indonesia didapat BNPT dari patroli cyber di medsos untuk mengantisipasi penyebaran paham Taliban. “Ada beberapa penemuan. Tapi masih sifatnya bersimpati. Belum ada yang sifatnya membahayakan,” ujarnya.

        Saat ini, mereka yang terpapar “virus Taliban” masih diawasi intelijen, belum masuk ke ranah-ranah yang melanggar hukum. “Kita ingatkan, kita imbau,” pesan Boy.

        Boy juga mengatakan, BNPT saat ini sedang menyelidiki apakah jaringan ISIS-K yang meledakan bob di Bandara Kabul, Afghanistan, sudah masuk Indonesia. “Penyelidikan intelijen (terkait ISIS-K) tetap berjalan. Kan selama ini tanpa peristiwa Afghanistan kita terus melakukan penyelidikan potensi ancaman,” ungkapnya.

        Terkait jumlah kombatan asal Indonesia yang masih berada di Afghanistan, Boy mengaku masih belum bisa memastikan. “Ada yang pindah dari Syiria ke sana (Afghanistan),” tukasnya.

        Mabes Polri juga menyelidiki kemungkinan adanya simpatisan Taliban di Indonesia. Hal ini guna mengantisipasi gerakan terorisme dan ekstrimisme di Tanah Air.

        “Kami sedang melakukan penyelidikan, ada kaitannya atau tidak, kita belum bisa menentukan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.

        Pengamat intelijen dan militer, Susaningtyas NH Kertopati mengapresiasi langkah BNPT yang terus mengawasi pergerakan simpatisan Taliban. Menurut Nuning, simpatisan Taliban kelak bisa berubah menjadi teroris jika terus memupuk diri dan meningkatkan keterampilan, keberanian, dan keyakinannya.

        Menurut dia, pemerintah tak perlu terburu-buru dalam menyikapi kejadian di Afghanistan. Sebab, dinamika Neo Taliban masih sangat tinggi, bisa berubah setiap saat terkait strategi diplomasi, dan lainnya.

        “Bagi para simpatisan kemenangan Taliban itu simbol kemenangan perjuangan berdasarkan agama yang membenci agama lain. Teroris sendiri keberadaannya ingin berkuasa bukan sekedar ingin membunuh sebesar-besarnya,” ulas Nuning.

        Jika melihat warga Afganistan yang sangat kesukuan, dan tidak memiliki identitas nasional, kata Nuning, tanpa harus melampaui perang konvensional berdarah pun Taliban mudah untuk menundukkan Afghanistan. Oleh karena itu, Indonesia harus terus melakukan penguatan nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.

        Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, agar semua pihak tak mengkhawatirkan kemenganan Taliban, karena tidak akan berpengaruh di Indonesia. Pasalnya, Afghanistan merupakan negara yang memiliki banyak konflik. Selama 50 tahun saja sudah terjadi 16 kali pergantian kepala negara. Mulai dari kerajaan, sekuler, komunis, mujahidin, Taliban, dan pro Amerika. Sekarang kembali ke Taliban.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: