Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hormat Rizal Ramli untuk Anies hingga Luhut, Tapi Nggak Sebut Nama Jokowi

        Hormat Rizal Ramli untuk Anies hingga Luhut, Tapi Nggak Sebut Nama Jokowi Kredit Foto: Akurat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rizal Ramli memberi ucapan selamat dan penghormatan kepada Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta itu sukses menangani pandemi Covid-19 di ibu kota. Jumlah kasus aktif di Jakarta yang sempat mencapai angka tertingginya, yakni 113.137 pada 16 Juli 2021, berhasil ditekan hanya dalam waktu kurang dari dua bulan sejak puncak gelombang kedua.

        Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus aktif Covid-19 di DKI per hari ini, Selasa 7 Sepetember 2021, tersisa 4.779 kasus.Sejak awal pandemi hingga hari ini total ada 853.171 kasus Covid-19 di DKI.

        Baca Juga: Rizal Ramli Ngatain Said Aqil Ngawur, Makin Lama Makin Ngasal!

        Di saat bersamaan pasien yang sembuh sebanyak 835.001 kasus.Situasi perkembangan Covid-19 yang terus mengalami perbaikan berarti di provinsi yang dipimpin oleh Anies ini membuat fasilitas perawatan dan isolasi semakin terlihat kosong.

        DKI memiliki lebih dari 140 rumah sakit rujukan Covid dan sejumlah fasilitas isolasi terpusat dengan kapasitas puluhan ribu pasien. Prestasi Anies dan jajarannya di Pemprov DKI mendapat apresiasi dari tokoh nasional Rizal Ramli.

        Ekonom senior yang terus  berjuang mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat itu mengaku takzim dengan pencapaian penanganan Covid-19 di Jakarta.

        "Covid DKI sudah terkendali. Salut pada Gubernur Anies," kata Rizal.

        Tidak hanya Anies, mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa ini juga angkat topi ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

        Hal itu juga disampaikan Rizal atas upaya ketiganya dalam penanganan Covid. Secara nasional, total kasus Covid-19 yang tercatat sepanjang pandemi sebanyak 4.140.634 orang. Kabar baiknya, pasien sembuh semakin bertambah setiap harinya. Per hari ini total 3.864.848 orang telah sembuh dari Covid.

        Keberhasilan itu antara lain berkat percepatan akselerasi program vaksinasi oleh Kementerian Kesehatan. Vaksinasi Covid-19 secara nasional per hari ini telah mencapai 108,11 juta dosis vaksin. Rinciannya, vaksinasi dosis 1 telah diberikan sebanyak 67,83 juta dosis, 38,85 juta untuk dosis 2 dan sebanyak 1,43 juta dosis lainnya untuk vaksinasi gotong royong.

        Di sisi lain, ketersediaan vaksin juga menjadi hal penting. Kementerian Luar Negeri menjadi garda terdepan dalam upaya penyediaan vaksin tersebut. Lobi-lobi dilakukan oleh Retno cs agar Indonesia bisa mendapatkan akses ke negara-negara produsen vaksin.

        Hingga Senin kemarin, Indonesia telah menerima total 225,4 juta dosis vaksin Covid-19 yang berasal dari berbagai merek baik dalam bentuk jadi maupun bulk.Adapun usaha Luhut dalam penanganan Covid menonjol setelah diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

        Luhut ditunjuk presiden menjadi koordinator PPKM Jawa Bali yang mulai diterapkan pada 3 Juli 2021.Pada awal-awal PPKM diberlakukan terdapat 44 kabupaten/kota dan 6 provinsi di Jawa Bali yang dinilai assesmennya 4.

        Adapun kabupaten/kota yang nilai assesmennya 3 terdapat pada 76 kabupaten/kota. Namun hasil evaluasi PPKM terakhir, 5 September kemarin, tersisa 11 kabupaten/kota di Jawa Bali yang masih berada di level 4.

        "Salut (juga untuk) Menkes Budi, Menlu Retno dan LBP," kata Rizal.

        Meski begitu Rizal memberikan sorotan terkait kualitas data, baik data kasus positif, ketersediaan ruang perawatan rumah sakit dan kasus kematian akibat Covid di luar Jakarta.

        Menko Perekonomian era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ini turut menyoroti pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi, mengingat anggaran penanganan pandemi sangat jumbo yakni Rp 1.035,25 triliun.

        "Di luar DKI, banyak pertanyaan kwalitas data. Kemajuan setelah setahun tidak efektif, 130.000 rakyat dan 2000 tenaga kesehatan meninggal, anggaran penanganan 1035 T. Pelajaran sangat berharga, dampak kemanusian dan sosial sangat besar," demikian kata Rizal Ramli.[]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: