Sistem Operasional Agen BRIlink Ini Mampu Membantu Masyarakat Bertransaksi
Beberapa kota di Indonesia, sudah memiliki infrastruktur teknologi baik itu jaringan provider maupun fiber optik yang berkembang signifikan. Sayangnya, jaringan yang stabil untuk mendukung transaksi elektronik masih menjadi persoalan, sehingga semua layanan cashless society harus dibarengi dengan manajemen operasional yang baik.
Wiwit Nuri Anggraini, Pemilik Usaha Foto Copy sekaligus Agen BRIlink Bima Cell Pengadegan menyebut bahwa sebagai agen BRI Link kerap menemukan persoalan terkait mesin EDC.
Alhasil banyak transaksi yang gagal namun tetap terdebet. Walaupun koneksi internet sudah terjangkau lewat fiber optik dan mobile network, namun kendalannya justru pada infrastruktur.
“Kendalanya ketika menggunakan mesin EDC terkadang tiba-tiba mati sinyal, karena mesin EDC hanya mengandalkan sinyal dari provider yang digunakan,” ujarnya.
Selain teknologi, banyak juga yang melakukan transaksi menggunakan uang palsu, uang rusak dan lainnya. Oleh karena itu, dalam menjalankan operasional dirinya menyediakan pendeteksi uang palsu serta mesin penghitung uang untuk mempercepat alur pelayanan.
Sedangkan untuk masalah transaksi gagal namun terdebet, biasanya dirinya rutin melakukan pengecekan melalui mobile banking dan internet banking agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.
Oleh karena itu butuh edukasi seputar transaksi keuangan di wilayah-wilayah yang memang belum sepenuhnya siap.“Misalnya edukasi, saya biasanya memberikan edukasi seputar kehati-hatian terhadap uang palsu, penipuan via telepon dengan iming hadiah yang mengharuskan nasabah mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu,” lanjutnya.
Cara Promosi ke masyarakat Ia lakukan dengan cara memperkenalkan fitur-fitur agen Brilink ke nasabah baik melalui offline maupun online dengan cara menggaungkan nama brilink di lingkungan. Misalnya memasang umbul-umbul, banner dan ikut promosi di event-event lingkungan desa dan update tentang keagenan kita di berbagai media sosial.
Menurutnya dengan menjadi Agen BRI Link dirinya bisa melayani transaksi perbankan tanpa ke bank, tarik tunai, transfer, setor pinjam, bayar cicilan dan pembayaran lainnya seperti pulsa.
Lebih dari itu, dirinya bisa melakukan edukasi ke masyarakat mengenai penipuan transaksi, uang palsu dan banyak metode penipuan lainnya. Tak heran masyarakat saat ini merasalah manfaat yang besar karena untuk mengakses perbankan dari desa ke kota memerlukan upaya yang besar karena jarak yang tidak dekat.
Oleh karena itu, dengan infrastruktur yang lebih mumpuni nantinya masyarakat bisa bertransaksi hanya dalam hitungan detik dan waktunya bisa digunakan untuk hal produktif lainnya.
“Karena sebagai seorang agen BRI Link kami ditargetkan oleh pihak BRI untuk melakukan transaksi minimal 200 transaksi per bulan. Saya sudah terdaftar sejak tahun 2016 biasanya per bulan bisa capai 1.200 transaksi,” tambahnya.
Melalui sistem operasional yang mumpuni didukung dengan stabilitas koneksi, dirinya yakin masyarakat desa akan lebih mudah dalam mengakses layanan perbankan tanpa harus jauh-jauh ke kota. Untuk itu, dirinya juga melakukan promosi dengan memasang atribut seputar agen BRI Link, melakukan promosi melalui medsos dan promo berhadiah dengan mengumpulkan struk.
"Upaya ini saya lakukan untuk meningkatkan jumlah transaksi nasabah yang beberapa bulan terakhir terlihat stagnan, mungkin disebabkan karena pandemi," tutupnya.
Baca Juga: Pendapatan Transaksi Treasury Tumbuh Signifkan, BRI Semakin Andalkan Fee & Other Operating Income
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: