Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soroti Dampak Kesehatan Jangka Panjang Minuman Berkolagen, Dokter Ingatkan Hal Penting Ini

        Soroti Dampak Kesehatan Jangka Panjang Minuman Berkolagen, Dokter Ingatkan Hal Penting Ini Kredit Foto: Unsplash/Amanda Dalbjörn
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair), dr Medhi Denisa Alinda SpKK mengingatkan dampak jangka panjang dari minuman berkolagen. Minuman tersebut banyak dipromosikan influencer di media sosial.

        Minuman berkolagen diklaim ampuh menjaga kesehatan kulit dari dalam. Dr Medhi mengingatkan, dalam minuman berkolagen tidak hanya terdapat kandungan kolagen saja, namun juga ada campuran zat lainnya seperti pengawet yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

        Baca Juga: Catat! Gula dalam Buah dan Pemanis Alami Tidak Menghasilkan Efek yang Sama pada Kasus Diabetes

        "Benar minuman berkolagen bisa menjaga kulit dari dalam, tapi tergantung dengan berapa dosis kolagen dalam minuman tersebut," ujar dr Medhi, Jumat (24/9).

        Dr Medhi menjelaskan, biasanya dalam minuman berkolagen mengandung kombinasi zat seperti gluthation, vitamin A, dan vitamin C yang bisa membantu mencerahkan kulit. Meski memiliki kandungan yang baik terhadap kulit, minuman berkolagen juga memiliki efek jangka panjang terhadap tubuh.

        "Konsumsi jangka panjang bisa menyebabkan batu ginjal," kata dr Medhi.

        Baca Juga: Masih Belum Dipahami Banyak Orang, Apa itu ADHD?

        Sebaiknya, menurut dr Medhi, minum air putih yang banyak ketika mengonsumsi minuman berkolagen. Ia mengingatkan, asupan kolagen sebenarnya bisa juga diperoleh dari berbagai bahan alami yang ada di sekitar masyarakat.

        Menurut dr Medhi, ayam, ikan, putih telur, buah-buahan seperti jeruk dan beri, sayur-sayuran, dan tomat kaya akan kolagen. Dr Medhi mengatakan, dibandingkan mengonsumsi minuman berkolagen, lebih baik mengkonsumsi kolagen berbahan alami.

        "Lebih baik konsumsi bahan alami karena tidak terdapat bahan pengawet," ujarnya.

        Baca Juga: Sedih! Dokter Ini Sampaikan Curahan Hati Selama Bertugas Menangani Pasien di Masa Pandemi

        Dr Medhi menjelaskan, dosis aman dan efektif dari kandungan kolagen adalah tidak lebih dari 2,5 - 15 gram per hari, sehingga peptida kolagen bisa terhidrolisis aman dan efektif. Dr Medhi pun berpesan kepada masyarakat yang ingin memiliki kulit sehat dan kencang adalah dengan cara hidup sehat.

        "Tidur yang cukup, makan yang banyak mengandung sayur dan buah, menggunakan krim perawatan kulit sesuai anjuran dokter seperti tabir surya, selalu menggunakan pelembap, dan mencuci wajah setiap hari," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: