Saksi Mata: Mengerikan, Taliban Gantung Mayat di Alun-Alun yang Disaksikan Orang
Taliban menggantung mayat dari sebuah derek di alun-alun utama Herat di Afghanistan barat, seorang saksi mata mengatakan pada Sabtu (25/9/2021), dalam tampilan mengerikan yang menandakan kembalinya cara brutal Taliban.
Wazir Ahmad Seddiqi, yang menjalankan apotek di sisi alun-alun, mengatakan kepada Associated Press bahwa empat mayat dibawa ke alun-alun utama dan tiga mayat dipindahkan ke bagian lain kota untuk dipamerkan kepada publik.
Baca Juga: Bikin Merinding! Tebar Ketakutan, Taliban Menggantung Mayat pada Sebuah Derek
Seddiqi mengatakan Taliban mengumumkan di alun-alun bahwa keempatnya tertangkap mengambil bagian dalam penculikan dan dibunuh oleh polisi.
Ziaulhaq Jalali, seorang kepala polisi distrik yang ditunjuk Taliban di Herat, kemudian mengatakan bahwa anggota Taliban menyelamatkan seorang ayah dan anak yang telah diculik oleh para penculik setelah baku tembak. Dia mengatakan seorang pejuang Taliban dan seorang warga sipil terluka oleh para penculik tetapi "keempatnya tewas dalam baku tembak."
Mullah Nooruddin Turabi, salah satu pendiri Taliban dan kepala penegak hukum Islam ketika mereka terakhir memerintah Afghanistan, mengatakan kepada Associated Press minggu ini bahwa gerakan garis keras akan sekali lagi melakukan eksekusi dan amputasi tangan, meskipun mungkin tidak di depan umum.
Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus dan menguasai negara itu, warga Afghanistan dan orang-orang di seluruh dunia telah mengamati untuk melihat apakah mereka akan menciptakan kembali aturan keras mereka pada akhir 1990-an. Para pemimpin kelompok tetap bercokol dalam pandangan dunia garis keras yang sangat konservatif, bahkan jika mereka merangkul perubahan teknologi, seperti video dan ponsel.
Juga pada Sabtu (25/9/2021), seorang pejabat Taliban mengatakan sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah mobil Taliban di ibukota provinsi Nangarhar timur yang melukai setidaknya satu orang.
Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu. Afiliasi kelompok Negara Islam, yang bermarkas di Afghanistan timur, mengatakan berada di balik serangan serupa di Jalalabad pekan lalu yang menewaskan 12 orang.
Juru bicara Taliban Mohammad Hanif mengatakan orang yang terluka dalam serangan itu adalah seorang pekerja kota.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: