Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nakes Bandel Ogah Divaksin Cuma Punya Pilihan Dipecat atau Kena Skors, Pilih!

        Nakes Bandel Ogah Divaksin Cuma Punya Pilihan Dipecat atau Kena Skors, Pilih! Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
        Warta Ekonomi, New York -

        Rumah sakit New York kini mulai memecat atau melakukan skorsing terhadap tenaga kesehatan (nakes), yang tak mau divaksin Covid-19.

        Imbasnya, sejumlah operasi yang bersifat elektif pun ditangguhkan. Begitu juga pelayanan, dibatasi.

        Baca Juga: Beres Disuntik Booster, Biden: Yang Ogah Divaksin, Tidak Sayang Nyawa

        Terkait hal ini, Wali Kota New York Bill de Blasio mengaku belum melihat dampak serius dari penerapan aturan tersebut. Yang pasti, dia sangat mengkhawatirkan kondisi di sejumlah wilayah yang cakupan vaksinasinya rendah.

        Juru bicara Catholic Health - salah satu penyedia layanan kesehatan terbesar di Western New York - mengatakan, pihaknya telah mematuhi kewajiban vaksinasi. Kalaupun ada yang tidak divaksin, itu karena mereka masuk dalam kelompok pengecualian. Yang betul-betul menolak, telah diskors tanpa bayaran.

        Lain lagi ceritanya dengan Pusat Medis Erie County di Buffalo. Juru Bicara Erie County, Peter Cutler itu mengatakan, layanan kesehatan itu terpaksa menangguhkan operasi rawat inap elektif, dan berhenti menerima pasien perawatan intensif dari rumah sakit lain, saat bersiap memecat ratusan karyawan yang tidak divaksinasi.

        Situasi ini memberatkan pasien dan rumah sakit. Apalagi, kata Cutler, operasi rawat inap lazimnya mendatangkan pendapatan hingga 1 juta dolar per minggu.

        "Kami harus berupaya meminimalkan dampaknya. Secara finansial, ini masalah besar," kata Cutler.

        Saat ini, pemerintahan Joe Biden terus berupaya memasifkan gerakan vaksinasi. Meski masih ada warganya yang menolak karena alasan agama, atau tak bisa divaksin karena alasan medis.

        Untuk diketahui, bulan lalu, Departemen Kesehatan di negara bagian New York mengamanatkan seluruh tenaga kesehatan, untuk mendapatkan vaksinasi pertama. Selambatnya, tanggal 27 September 2021.

        Dalam konferensi pers bersama de Blasio, Kepala NYC Health + Hospitals Dr. Mitchell Katz mengatakan, dari total 43 ribu nakes di 11 rumah sakit umum New York, ada 5.000 orang yang belum divaksin.

        Pada Sabtu (26/9), Gubernur New York Kathy Hochul mengaku tengah mempertimbangkan keputusan untuk mempekerjakan Garda Nasional dan pekerja medis dari luar negara bagian, untuk mengisi kekurangan nakes di wilayahnya.

        Saat ini, 16 persen dari total nakes di New York yang berjumlah 450 ribu belum divaksin penuh.

        Pekerja kesehatan yang dipecat karena menolak untuk divaksin, tidak akan memenuhi syarat untuk memperoleh asuransi pengangguran.

        "Kecuali, mereka dapat memberikan permintaan akomodasi medis yang disetujui oleh dokter," demikian pernyataan Kantor Gubernur New York.  

        Sementara Hakim Federal di Albany memerintahkan pejabat negara bagian New York, untuk mengizinkan pengecualian agama terhadap mandat vaksin yang diberlakukan negara kepada petugas kesehatan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: