Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habib Rizieq Patut Dilumuri Kotoran Kaya M Kece? Tokoh Papua Berang, Komunis Sampai Disebut-sebut

        Habib Rizieq Patut Dilumuri Kotoran Kaya M Kece? Tokoh Papua Berang, Komunis Sampai Disebut-sebut Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tokoh asal Papua, Christ Wamea ikut merespons ucapan Dosen Komunikasi Ade Armando yang membandingkan kasus kekerasan yang dialami tersangka penodaan agama, M Kece dengan Rizieq Shihab.

        Menurut dia, para pengganggu Habib Rizieq merupakan sosok komunis. 

        Baca Juga: Loyalis Rizieq Shihab Bikin Ormas Lagi, Ferdinand Endus Indikasi Perpecahan di FPI

        “Komunis saja yg terus ganggu pak HRS,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (28/9/2021). Baca Juga: Roman-romannya BEM SI Mirip Pendukung Habib Rizieq, Demo Doang Tapi Nggak Ngerti Apa-Apa

        Sebelumnya Ade Armando menyesalkan banyaknya tokoh yang memberikan pembelaan terhadap aksi Napoleon Bonaparte yang melakukan penganiayaan kepada tersangka penistaan agama, M Kece.

        Ia pun kemudian melontarkan pertanyaan, bolehkan eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab dipukuli dan wajahnya dilumuri kotoran karena menghina agama lain?

        Menurutnya, aksi Napoleon Bonaparte yang didukung oleh pihak-pihak orang dekat Habib Rizieq seperti, Wakil Sekretaris Jenderal PA 212, Novel Bamukmin; Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Yusuf Martak; pengacara Rizieq, Aziz Yanuar, adalah kejahatan dan kepengecutan.

        “Dia bisa saja marah terhadap Kece, tapi sebagai hamba hukum, seharusnya dia sadar bahwa supremasi hukum harus ditegakkan demi kebenaran dan keadilan,” katanya, seperti dilansir dalam videonya di Cokro TV, Sabtu (25/9/2021).

        Lanjutnya, ia mengatakan bahwa M Kece sendiri sudah ditahan dan akan diadili, sehingga Napoleon tidak perlu menghukum Kece dengan tangannya sendiri.

        Karena itu, pihaknya juga mempertanyakan apa yang bisa memberi pembenaran atas tindakan Napoleon di mata beberapa tokoh Islam dan tokoh masyarakat.

        “Sekarang saya balik misalnya, kalau Kece boleh dipukuli Napoleon, bolehkah Rizieq dipukuli dan wajahnya dilumuri kotoran karena ia sangat menghina agama lain, sementara pendoaan agama adalah kejahatan yang luar biasa?” ujarnya.

        Jawab dia, hal tersebut tidak boleh dilakukan, “Dan itulah yang seharusnya diterapkan dalam kasus Kece,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: