Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yusril Kena Ultimatum, Gak Usah Ikut Campur Urusan Demokrat, Anak Buah AHY: Politisi Karatan!

        Yusril Kena Ultimatum, Gak Usah Ikut Campur Urusan Demokrat, Anak Buah AHY: Politisi Karatan! Kredit Foto: Instagram/Rachland Nashidik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyarankan agar Yusril Ihza Mahendra menghindari konflik kepentingan.

        Caranya, dengan tidak ikut campur konflik Partai Demokrat dengan Pihak KLB Moeldoko.

        Baca Juga: Demokrat Ungkit-ungkit Anak Yusril Ihza Mahendra di Pilkada: Padahal Sudah Dapat Manfaat

        “Setidaknya, Yusril bisa memajukan advokat lain demi konsistensinya sendiri. Dia sebenarnya bisa bekerja di belakang layar saja,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/9).

        Oleh karena itu, Rachland menyayangkan langkah Yusril yang menerima tawaran pekerjaan dari Pihak Partai Demokrat pimpinan Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

        “Yusril malah menganggap dirinya Begawan yang sedang memberi pencerahan berdemokrasi,” ungkapnya.

        Politisi itu bahkan menyayangkan pernyataan Yusril yang mengejek kader Partai Demokrat sebagai “dewa mabuk”.

        “Jadi, siapakah di sini yang sebenarnya mabuk ketenaran dan mabuk kesombongan?” tuturnya.

        Rachland menilai bahwa ketua umum PBB itu tak hanya profesor hukum tata negara, tetapi politisi karatan.

        “Dia juga menteri pada tiga pemerintahan, tetapi kenapa tiba-tiba saja dia tak bisa melihat relasi kuasa di balik peristiwa politik yang sedang menghajar demokrat? Kenapa dia seolah buta?” katanya.

        Tak hanya itu, Rachland juga menilai bahwa Yusril pada akhirnya hanya manusia biasa yang menjual pengetahuannya kepada para begal politik.

        “Apa yang membuatnya mengira bisa membangun ‘demokrasi yang sehat’ dengan mengamini praktik politik opresif dan hina?” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: