Pimpinan DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi dengan Wakilnya Mohammad Taufik terlibat perang dingin dan saling menuding telah melakukan Parlemen jalanan.
Kekesalan Pras bermula karena tujuh Fraksi penolak interpelasi Formula E, melakukan pertemuan makan malam dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melakukan lobi-lobi tertentu.
Menurut Prasetio, seharusnya persoalan tersebut dibahas dan diselesaikan dalam forum resmi DPRD DKI. Bukan justru 'bermain' di luar jadwal seperti parlemen jalanan.
Prasetio menuduh Taufik telah memberikan contoh tidak baik kepada para juniornya di tujuh fraksi partai DPRD DKI Jakarta karena melakukan pertemuan penolakan hakĀ nterpelasi di luar ruang sidang DPRD DKI Jakarta.
"Kemarin ada di rumah Gubernur, sekarang ada di Restoran Tesate. Jadi saya tidak mengerti," kata Prasetio usai memimpin Rapat Paripurna, Selasa (28/9).
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik membalas tuduhan Prasetio Edi Marsudi.
"Yang jalanan siapa? Yang jalanan itu yang langgar aturan," kata Taufik usai melaporkan Prasetio ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta.
Taufik menduga, Prasetio Edi MarsudiĀ telah menabrak tata tertib dengan menyelipkan agenda siluman paripurna Formula E dalam pembahasan badan musyawarah (Bamus).
rmol
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat