Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Telak! Serangan Anak Buah AHY ke Yusril: Karena Demokrat Tak Sanggup Bayar Rp100 M?

        Telak! Serangan Anak Buah AHY ke Yusril: Karena Demokrat Tak Sanggup Bayar Rp100 M? Kredit Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andi Arief, mempertanyakan sikap Yusril Ihza Mahendra yang menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko. Yusril Ihza Mahendra kini menjadi kuasa hukum sejumlah eks kader Partai Demokrat yang mengajukan judicial review AD/ART Partai Demokrat era kepemimpinan AHY ke Mahkamah Agung (MA). Empat kader Demokrat yang mengajukan judicial review sebelumnya dipecat AHY lantaran mengikuti Kongres Luar Biasa PD di Sumut.

        Yusril sempat mengatakan dirinya mau menjadi kuasa hukum empat eks kader PD demi menciptakan demokrasi yang sehat. Andi Arief tidak percaya dengan alasan Yusril tersebut. Menurutnya, kepindahan Yusril Ihza Mahendra ke kubu kepala staf presiden itu lantaran Partai Demokrat di bawah komando AHY tidak mampu membayar kepada pengacara kondang itu sebesar Rp100 miliar.

        Baca Juga: Diledek Dewa Mabuk, Demokrat Libas Yusril: Jangan Ikut Campur Lebih Lanjut!

        "Kami cuma tidak menyangka karena Partai Demokrat tidak bisa membayar tawaran anda 100 Milyar sebagai pengacara, anda pindah haluan ke KLB Moeldoko," kata Andi Arief dalam akunnya di twitter @andiarief___ melansir JPNN.com, Rabu (29/9).

        Tak hanya Andi Arief, Rachland Nashidik juga ikut mengungkapkan hal serupa melalui akunnya di twitter @rachlannashidik.

        "Saya tak bakal stop membongkar klaim palsunya Yusril, kecuali dia mengakui menjual jasa profesionalnya tanpa embel-embel demokrasi," kata Rachland.

        Rachland juga mempertanyakan apakah karena dibayar mahal oleh kubu Moeldoko akhirnya Yusril berpindah haluan. "Tapi di situ juga ada pertanyaan: apa karena Demokrat tak sanggup bayar 100 Miliar maka Yusril pindah membela kubu Moeldoko? Dibayar lebih mahal?" cuit Rachland.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: