Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Angka Kemanjuran Vaksin AstraZeneca dalam Uji Coba Skala Besar di AS

        Ini Angka Kemanjuran Vaksin AstraZeneca dalam Uji Coba Skala Besar di AS Kredit Foto: Reuters/Darren Staples
        Warta Ekonomi, Chicago -

        Wacana pembahasan efektivitas vaksin terhadap daya tangkal Covid-19 terus menyeruak ke permukaan. Di tengah banyaknya klaim perusahaan farmasi penyedia vaksin yang mengatakan vaksin sangat ampuh menangkal atau paling tidak mencegah infeksi parah, masih ada beberapa pihak yang mempertanyakannya.

        Penelitian atau studi tentang efektivitas jenis dan merk vaksin juga gencar dilakukan untuk menjawab keraguan atas perlu tidaknya vaksinasi. Salah satu yang terbaru yakni efektivitas vaksin AstraZeneca juga dilakukan di Amerika Serikat (AS) yang mana hasil studi menyebut efektif sampai 74%.

        Baca Juga: Kanada Lebih Merekomendasikan Vaksin Pfizer Dibanding Moderna pada Warganya, Hal Ini karena…

        Melansir laman Reuters (29/9/21), Vaksin COVID-19 AstraZeneca Plc (AZN.L) menunjukkan 74% kemanjuran dalam mencegah penyakit simtomatik, angka yang meningkat menjadi 83,5% pada orang berusia 65 tahun ke atas, menurut hasil yang telah lama ditunggu-tunggu dari uji klinis perusahaan AS yang diterbitkan pada hari Rabu.

        Kemanjuran keseluruhan 74% lebih rendah dari angka sementara 79% yang dilaporkan oleh perusaha farmasi pembuat pembuat obat asal Inggris ini pada bulan Maret, hasil yang AstraZeneca revisi beberapa hari kemudian menjadi 76% setelah teguran publik yang menyebut data yang diapakai adalah data usang.

        Baca Juga: Varian Covid R.1 Masih Tergolong Varian Under Monitoring

        Data tersebut mengamati lebih dari 26.000 sukarelawan di Amerika Serikat, Chili dan Peru, yang menerima dua dosis vaksin dengan jarak sekitar satu bulan. Hasilnya dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

        Tidak ada kasus COVID-19 bergejala parah atau kritis di antara lebih dari 17.600 peserta yang mendapat vaksin, dibandingkan dengan 8 kasus serupa di antara 8.500 sukarelawan yang mendapat plasebo. Ada juga dua kematian pada kelompok plasebo tetapi tidak ada di antara mereka yang menerima vaksin.

        Baca Juga: Studi: Antibodi Penetral Virus pada ASI Wanita yang Terinfeksi Covid-19 Bertahan Sampai 10 Bulan

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: