Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peti Kemas Langka, Mendag: Indonesia Kebanjiran Order

        Peti Kemas Langka, Mendag: Indonesia Kebanjiran Order Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perdagangan menggaet banyak pihak sebagai upaya mengatasi kelangkaan kontainer ekspor yang tengah terjadi.

        Kerja sama tersebut dilakukan dengan dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, serta Operator pelayaran jalur utama (Main Line Operator/MLO).

        “Kemendag dan Kadin telah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk menjembatani dan memberikan terobosan agar masalah ekspor bisa ditangani. Masalah kelangkaan peti kemas atau kontainer menjadi masalah yang serius,” ujar Menteri perdagangan Muhammad Lutfi di Jakarta, kemarin.

        Upaya yang dilakukan misalnya untuk industri furnitur, MLO telah menyanggupi pemenuhan kebutuhan 800–1.000 kontainer per bulan ke New York, Los Angeles, Savannah, Baltimore, dan Florida.

        Adapun untuk industri makanan dan minuman, MLO akan membantu memenuhi kebutuhan kontainer sebanyak 3.500–3.800 per bulan ke berbagai tujuan ekspor, antara lain seperti ASEAN, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, India, Pakistan, Rusia, Eropa serta negaranegara di kawasan Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.

        Selain itu, Kemendag telah membangun layanan supply demand container yang terintegrasi dengan Inatrade. Layanan ini bertujuan untuk menyediakan data kebutuhan kontainer bagi eksportir, menyediakan data suplai kontainer, melayanan business to business (B2B) dengan Inatrade sebagai gerbang, serta memvalidasi pemangku kepentingan (eksportir, agen pelayaran, dan agen depo kontainer).

        Lutfi mengungkapkan, Indonesia kebanjiran order akibat adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Ini menyebabkan perlunya solusi cepat mengatasi minimnya kontainer.

        “Hal ini bisa dimanfaatkan terutama untuk industri elektronik, alas kaki, garmen, dan furnitur,” tegasnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: