Alasan Puan Maharani yang Semakin Getol Blusukan Bersama Jokowi Terungkap, Ternyata...
Kredit Foto: Antara/Bagus Indahono/Pool/wpa/aww.
Ketua DPR Puan Maharani semakin getol blusukan dan ngintilin Presiden Jokowi. Sepanjang akhir pekan kemarin misalnya, Puan setia menemani Jokowi keliling Papua. Mulai dari membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, meninjau vaksinasi, sampai ikut peresmian infrastruktur. Kira-kira, aksi Puan nempel Jokowi ini akan berdampak pada 2024 atau tidak ya?
Sejak Jumat (1/10), Jokowi sudah berada Papua. Acara utamanya, membuka gelaran PON XX, di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu malam (2/10). Sebelum dan sesudah acara itu, Jokowi menghadiri setumpuk agenda. Mulai dari meninjau vaksinasi Covid-19, sampai meresmikan sejumlah infrastruktur. Nah, dalam berbagai kunjungan tersebut, Puan selalu menemani.
Baca Juga: Tak Hargai Gubernur, Drama Marah-Marah Risma Coreng Muka Jokowi
Pada Sabtu lalu misalnya, Puan menemani Jokowi meresmikan tujuh arena pertandingan yang digunakan dalam gelaran PON XX Papua. Setelah itu, Puan juga ikut hadir di acara peletakan batu pertama Papua Youth Creative Hub. Di acara itu, putri Megawati Soekarnoputri itu bahkan ikut memberikan sambutan. Malam harinya, Puan menemani Jokowi membuka PON XX.
Kemarin, Puan ikut Jokowi kunjungan kerja ke Kabupaten Merauke. Keduanya terbang dengan menumpang Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Bandara Sentani, Jayapura, sekitar pukul 8.30 pagi. Tiba di Merauke, Jokowi dan Puan meresmikan terminal baru Bandara Mopah dengan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian.
Setelah itu, Jokowi melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Sota dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Puan kembali ikut. Di sana, Jokowi meresmikan Pos Lintas Batas Negara Sota.
Sorenya, Jokowi dan Puan meluncur ke Kantor Bupati Merauke untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat dan pelajar. Lalu meresmikan Rumah Sakit Jenderal TNI LB Moerdani, Distrik Margamulya, Kabupaten Merauke.
Dari Merauke, Jokowi terbang ke Kota Sorong, Papua Barat. Puan masih ikut. Saat pesawat Kepresidenan tiba di Bandara Domine Edward Osok (DEO), waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIT. Hari ini, Jokowi rencananya akan meninjau pelaksanaan vaksinasi di Yonif RK 762 dan memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Aksi Puan menempel Jokowi ini sebenarnya bukan yang pertama. Pertengahan bulan lalu, Puan juga ikut mendampingi Jokowi saat meresmikan pabrik baja di Cilegon dan meninjau vaksinasi di Tangerang. Jauh sebelumnya, Puan pernah menemani panen padi di Malang, Jawa Timur.
Direktur Eksekutif Indonesian Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, langkah Puan mengikuti Jokowi blusukan adalah salah satu usaha dan strategi untuk mengangkat dan mengerek elektabilitasnya untuk Pilpres 2024. Sebab, bagaimana pun, Jokowi pusat perhatian rakyat dan pemberitaan.
"Jika ikut menempel Presiden, tentu harapannya popularitasnya naik dan perlahan elektabilitasnya akan terkerek," kata Ujang, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Dalam dunia politik, kata Ujang, ada istilah seekor kucing yang bergaul dengan macan akan ditakuti serigala. Istilah ini bisa menggambarkan, kedekatan Puan dengan Jokowi akan membuat lawan politiknya pusing. Sebab, semua kandidat capres dan cawapres lain juga ingin dekat dengan presiden.
Apakah ini akan efektif mengerek elektabilitas? Pengajar di Universitas Al-Azhar Indonesia ini bilang, tergantung usaha Puan. Akan efektif kalau Puan melakukan tindakan-tindakan lain yang bisa mendapat simpati publik. "Butuh usaha keras dan mencari momentum agar Puan bisa disenangi publik," ujarnya.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio memberikan acungan jempol strategi Puan menempel Jokowi. Kata dia, cara tersebut efektif mendongkrak elektabilitas Puan, yang saat ini masih tertinggal dibanding tokoh lain yang masuk bursa capres-cawapres. "Cara ini efektif karena Pak Jokowi masih banyak loyalisnya," kata Hendri, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Soal elektabilitas, kata dia, Puan sebenarnya tak perlu terlalu khawatir. Menurut dia, elektabilitas Puan akan melesat bila sudah ditetapkan PDIP sebagai capres atau cawapres. "Elektabilitas Mbak Puan otomatis akan naik sendiri," ungkapnya.
Dalam sejumlah survei, elektabilitas Puan memang masih tertinggal dibanding tokoh lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil. Survei Charta Politika 20-24 Maret 2021 memperlihatkan, elektabilitas Puan cuma 1,2 persen dari hasil simulasi 12 nama.
Dalam survei Indikator Politik Indonesia periode 13-17 April 2021, Puan juga nggak ngangkat. Dalam simulasi 17 nama, tingkat keterpilihan Puan baru 2,9 persen. Dalam survei Lembaga Survei & Polling Indonesia (SPIN) pada Maret-Juni, elektabilitas Puan ada di 2,3 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah tak risau. Dia yakin, ke depan, elektabilitas Puan akan meningkat. Kata dia, periode survei Maret-Juni 2021, Puan masih sibuk dengan kerja-kerja di DPR dan penanganan Covid-19. Selain itu, PDIP belum mendeklarasikan Puan sebagai capres atau cawapres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq