Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rizal Ramli Kali Ini Usik Beijing dan BUMN China, Isinya Telak!

        Rizal Ramli Kali Ini Usik Beijing dan BUMN China, Isinya Telak! Kredit Foto: Instagram Rizal Ramli
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sikap kritis Rizal Ramli kembali keluar. Nama Beijing dan BUMN China diusik mantan Menko Perekonomian itu. Isinya telak.

        Yang pertama disorotnya adalah rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

        Dia tegas menyebut rencananya tak akan berhasil. Dia melihat itu hanya akan menghabiskan waktu saja.

        Baca Juga: Miris! Profesor UI Buka-bukaan 7 Tambang Raksasa di Indonesia: Milik Asing

        Rizal kemudian menyebut Brazil. Brazil dinilai gagal dalam memindahkan ibu kotanya.

        Brazilian City hanya sebagai simbolik. Sedangkan aktivitas masih berjalan di Rio de Jenairo.

        Pernyataannya itu disampaikan kepada politikus Fadli Zon saat disinggung pertanyaan soal rencana ibu kota negara baru.

        Itu lantaran jarak Rio de Jenairo dengan ibu kota baru Brazilian City terpaut 6 jam dengan menggunakan pesawat.

        Jaraknya tak jauh berbeda dengan jarak DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.

        "Nah kita tiba-tiba bikin ibu kota di Kalimantan timur pertanyaannya siapa yang mau tinggal di situ?" ucap Rizal Ramli.

        Ada tantangan besar di dalamnya. Dan hal itu dinilai akan menambah ruwet permasalahan.

        Tantangan terbesarnya ada di infrastruktur penunjang. Dia menuturkan, kebanyakan perusahaan real estate cenderung memilih membuat BSD baru, kota-kota satelit baru di pulau Jawa.

        "Nah yang tertarik untuk itu adalah BUMN China. Beli tanah di situ bangun ibu kota baru, tapi penghuninya itu siapa nanti," ujar Rizal Ramli, dikutip dari YouTube Fadli Zon yang diunggah 4 Oktober 2021.

        Kekhawatirannya, pemerintahan di sana dikuasai oleh non pribumi.

        Rizal Ramli mengungkapkan, jika itu terjadi tidak akan ada yang bisa melakukan demo baik rakyat maupun mahasiswa.

        "Kalau ibu kotanya di Kalimatan Timur siapa yang mau demo ke sana, rakyat pun nggak bisa mengeluh," ucapnya lagi.

        Baca Juga: Kalau Anies Baswedan Lawan Prabowo di Pemilu 2024, Gawat! Golput Bisa-bisa Merajalela

        Pegawai negeri dengan gaji pas-pasan dinilai akan berat untuk pindah ke Kalimantan Timur.

        "Pejabat dengan gaji pas-pasan masa mau, kecuali pejabat korup," sebut Rizal Ramli.

        Selain itu Rizal Ramli juga menyoroti anggaran pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.

        Dikatakannya pembiayaan pembangunan dari hasil penjualan atau penyewaan gedung milik negara yang berada di pusat ibu kota Jakarta.

        Namun, menurut kacamata Rizal Ramli pembangunan di Kalimantan Timur tak akan menarik perhatian real estate swasta.

        "Rakyat mah nggak mau pindah ke situ. Penghuninya pasti ngundang penduduk China buat di situ. Bisa jadi nanttinya ibu kota baru Beijing bukan ibu kota baru Republik Indonesia," katanya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: