Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rizal Ramli Beraksi, Jokowi Disenggol, Jujur Dong Pak! Ibu Kota Baru untuk Rakyat atau Beijing?

        Rizal Ramli Beraksi, Jokowi Disenggol, Jujur Dong Pak! Ibu Kota Baru untuk Rakyat atau Beijing? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom senior Rizal Ramli kembali beraksi dengan mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pemindahan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.

        Terkait itu, ia pun mempertanyakan ke Jokowi apakah pemindahan Ibu Kota untuk rakyat Indonesia atau Beijing?

        “Kita tiba-tiba bikin ibu kota di Kalimantan Timur. Pertanyaannya, siapa yang mau tinggal di situ? Pejabat dengan gaji pas-pasan, masak mau? Kecuali pejabat korup. Lalu, pembiayaannya bagaimana?,” ujarnya, video perbincangannya di kanal YouTube Fadli Zon Official, seperti dilihat, Selasa (5/10/2021). Baca Juga: Peringati Hari Tani Nasional, Rizal Ramli Sebut UUPA Era Soekarno

        Karena itu, ia pun kembali menyinggung siapa yang tertarik berinvestasi di ibu kota baru itu. “Perusahaan perusahaan real estate besar tidak akan mau bikin real estate di Kaltim, kecuali dipaksa. Karena mereka lebih menguntungkan bikin BSD baru, bikin kota baru, bikin kota-kota satelit baru di Pulau Jawa. Kalau ke sana karena kepaksa aja,” ucapnya.

        Baca Juga: PDIP Meradang! Yang Benar-Benar Pantas Dipenjara Rizal Ramli, Gara-Gara Dipecat Jadi Begini Nih

        Ia pun beranggapan bahwa pihak yang tertarik untuk Ibu Kota baru itu hanya BUMN China.

        “Banyak yang tertarik untuk itu adalah BUMN China. Untuk beli tanah di situ, bangunin Ibu Kota baru, tapi penghuninya siapa nanti? Rakyat mah tidak mau tinggal di situ,” katanya.

        “Nanti yang bisa masuk di situ BUMN China. Karena BUMN-BUMN China, mereka selalu modelnya begitu. Misalnya bikin kereta api Jakarta-Bandung. Mereka tau kalau hanya dari jualan tiket gak cukup mampu, tidak masuk itungannya. Jadi mereka minta 3 pemberhentian. Supaya disediakan buat mereka bikin real estate. Salah satu itu yang deket Bandung yaitu Walini, bekas perkebunan teh. Kenapa? Karena kalau dia kembangan resetnya mereka jual real estate-nya nutup biaya tarif. Jadi ini beda investasi infrastruktur dari negara lain. Mereka bangun fokus di infrastruktur-nya aja,” ujarnya.

        “Nah, polanya itu sama. Beli murah di Kaltim, dibangun jual sama rakyat Indonesia, siapa yang mau pindah ke Kalimantan timur penajam Paser Utara, kaga ada kan? tapi dari Beijing dengan penduduk 1,4 miliar banyak tuh yang mau pindah. Jadi kita lagi bangun ibukota buat siapa? Apakah betul buat rakyat? Apakah betul buat bangsa kita? Atau kita persiapkan ini untuk Beijing baru?,” tambah dia.

        Karena itu, ia meminta Presiden Jokowi jujur apakah ibu kota baru itu benar-benar buat rakyat Indonesia atau untuk Beijing.

        “Ngomong yang jujur aja deh Mas Jokowi, you nyiapin ibu kota buat siapa? buat rakyat bangsa Indonesia atau buat Beijing baru?,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: