Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fantastis! China Wujudkan Pusat Karantina 5.000 Kamar Senilai Rp5,1 Triliun

        Fantastis! China Wujudkan Pusat Karantina 5.000 Kamar Senilai Rp5,1 Triliun Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Pemerintah China berhasil mewujudkan pusat karantina COVID-19 senilai 360 juta dolar AS atau sekitar Rp5,1 triliun di Kota Guangzhou yang terdiri dari 5.000 unit kamar.

        Pusat karantina untuk menampung ribuan orang yang baru datang dari luar negeri tersebut dibangun hanya dalam tiga bulan, demikian dilaporkan pada laman berita lokal, Selasa.

        Baca Juga: Bagaimana Perang Dagang Amerika dan China Adalah Sebuah Kemenangan bagi Iran?

        Fasilitas Kesehatan Internasional Guangzhou itu dibangun di wilayah China selatan karena ibu kota Provinsi Guangdong itu sampai sekarang masih menjadi pusat penampungan utama pengguna jasa penerbangan internasional.

        Para tamu bisa menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas tersebut secara mandiri. Menurut laporan media GICexpat, berbagai kebutuhan di fasilitas karantina itu, terutama makanan dan minuman sehari-hari, akan dilayani oleh robot.

        Dengan adanya fasilitas tersebut, China sudah siap menampung orang-orang yang baru datang dari luar negeri.

        China pada 2022 akan menggelar hajatan besar, yakni Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing dan Asian Games di Hangzhou, Provinsi Zhejiang.

        Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, fasilitas karantina tersebut dibangun di atas lahan seluas 250.000 meter persegi, dan setiap kamar terpisah satu dengan yang lain.

        Fasilitas itu dibangun dengan menerapkan prosedur karantina yang lebih ketat daripada ruang isolasi di rumah sakit dan hotel yang sudah ada di China selama pandemi COVID-19.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: