Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anda Sering Mengonsumsi Suplemen Makanan? Harus Hati-hati, Hal Ini karena…

        Anda Sering Mengonsumsi Suplemen Makanan? Harus Hati-hati, Hal Ini karena… Kredit Foto: Pexels/Anna Shvets
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banyak usaha yang orang-orang lakukan untuk mewujudkan hidup sehat. Menjaga pola makan, berolahraga, hingga kunjungan rutin ke dokter adalah di antara usaha mencapai kesehatan. Seringkali tambahan penunjang kesehatan juga dikonsumsi seperti suplemen makanan.

        Tapi mungkin Anda kini harus berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen makanan. Hal ini karena ada studi yang mengungkapkan kaitan kandungan dalam suplemen makanan dengan risiko kanker. Bagaimana penjelasannya?

        Baca Juga: Pfizer Mulai Mengirimkan Data Vaksin untuk Anak di Kanada

        Melansir laman Expess (5/10/21), Suplemen makanan tertentu yakni beta-karotentelah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru.

        "Ada bukti kuat dari uji coba terkontrol secara acak bahwa suplemen beta-karoten dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada beberapa orang," World Cancer Research Fund (WCRF) memperingatkan.

        Penggunaan beta-karoten telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada orang yang merokok atau yang telah terpapar zat asbes.

        Satu studi terhadap 29.000 perokok pria menemukan peningkatan 18 persen pada kanker paru-paru pada kelompok yang menerima 20 mg beta-karoten sehari selama lima sampai delapan tahun.

        Studi lain terhadap 18.000 orang menemukan 28 persen lebih banyak kanker paru-paru pada orang dengan riwayat merokok dan/atau paparan zat asbes.

        Baca Juga: Perlu Waspada, Kekurangan Vitamin D Bisa Menimbulkan Gejala Mirip Covid-19

        Orang-orang ini mengonsumsi 30 mg beta-karoten selain 25.000 Unit retinol (suatu bentuk vitamin A) sehari selama empat tahun. Namun, satu penelitian terhadap 22.000 dokter pria, beberapa di antaranya perokok atau mantan perokok, tidak menemukan peningkatan kanker paru-paru.

        "Jika Anda merokok atau memiliki riwayat merokok atau paparan asbes, Anda tidak boleh mengonsumsi suplemen beta-karoten dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang lama," Mayo Clinic memeperingatkan.

        Badan kesehatan melanjutkan bahwa makanan yang kaya beta-karoten dianggap aman dan tampaknya menurunkan risiko beberapa jenis kanker dan kemungkinan penyakit jantung.

        Beta-karoten memberi warna kuning dan oranye pada buah dan sayuran. Ini berubah menjadi vitamin A dalam tubuh, sehingga dapat melakukan pekerjaan yang sama di dalam tubuh sebagai vitamin A.

        Baca Juga: Studi Menyarankan Mengonsumsi 2 Porsi Buah Setiap Hari untuk Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

        Menurut Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC), Anda harus bisa mendapatkan jumlah beta-karoten yang Anda butuhkan dengan makan makanan yang bervariasi dan seimbang. "Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi suplemen beta-karoten, penting untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak karena ini bisa berbahaya," saran DHSC.

        Jangan mengonsumsi lebih dari 7mg suplemen beta-karoten sehari kecuali disarankan oleh dokter.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: