Komitmen Sampoerna Kayoe terhadap keberlanjutan sudah dimulai sejak awal, dari rantai pasokan bahan baku log kayu dengan program sertifikasi hingga memastikan ketertelusuran (traceability) produk.
Transformasi operasional menggunakan energi terbarukan diharapkan dapat memberikan produk Sampoerna Kayoe keunggulan kompetitif di pasar global yang makin mementingkan proses produksi yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Sampoerna Kayoe Resmikan PLTS Berkapasitas 1,7 MWp
"Upaya keberlanjutan seperti ini bukan yang pertama dilakukan oleh Sampoerna Kayoe. Komitmen keberlanjutan pertama kami adalah kerja sama dengan petani kecil di seluruh Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) guna memastikan praktik pengelolaan hutan yang lestari dan keterlacakan rantai pasokan," kata Direktur Komersial Sampoerna Kayoe, Edward Tombokan, Rabu (6/10/2021).
Menurut Badan Energi Internasional, pangsa energi terbarukan diperkirakan akan mencapai 30 persen pada 2024 dan akan terus meningkat dalam dekade mendatang. Hal ini memperkuat alasan Sampoerna Kayoe untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dunia melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Sementara itu, Kepala Divisi Strategis dan Manajemen Perfomansi Alvin Puspowidjono mengatakan, menipisnya stok energi fosil dengan disertai meningkatkan dampak krisis iklim yang ditimbulkan, menyebabkan seluruh dunia saat ini makin bergerak menuju arah pembangunan yang lebih berkelanjutan.
"Kami harap dengan inisiatif ini, lebih banyak rekan-rekan perusahaan dan industri yang tergerak untuk memulai transisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum