Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Minuman Ini Bisa Tekan Risiko Kematian Pengidap Diabetes

        Dua Minuman Ini Bisa Tekan Risiko Kematian Pengidap Diabetes Kredit Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kopi dan teh hijau memiliki manfaat kesehatan khusus bagi para pengidap diabetes. Menurut sebuah studi observasi terbaru, konsumsi kopi dan teh hijau dalam jumlah tertentu bisa menurunkan risiko kematian bagi pengidap diabetes tipe dua.

        Temuan tersebut telah diterbitkan dalam jurnal daring BMJ Open Diabetes Research & Care. Dilansir di laman Our Community Now, Kamis (5/11), peneliti mendapati, minum kopi dua cangkir atau lebih serta minum teh hijau empat cangkir atau lebih setiap hari menurunkan tingkat kematian sekitar 63 persen.

        Baca Juga: Catat! Ternyata Ini Kopi yang Cocok untuk Penderita Maag

        Penelitian digagas oleh tim dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kyushu, Fukuoka, serta Rumah Sakit Hakujyuji di Jepang. Mereka melibatkan 4.923 pengidap diabetes tipe dua dan mempelajari kesehatan peserta studi selama lima tahun.

        Peserta terdiri dari 2.790 laki-laki dan 2.133 perempuan. Setiap peserta mengisi lembar survei tentang gaya hidup, kebiasaan makan, termasuk diet, olahraga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, pola tidur, serta kebiasaan minum kopi dan teh.

        Hasilnya, 607 peserta sama sekali tidak pernah minum teh hijau. Sebanyak 1.143 orang minum satu cangkir per hari, 1.384 orang minum dua sampai tiga cangkir per hari, dan sebanyak 1.784 orang minum lebih dari empat cangkir dalam sehari.

        Baca Juga: Waduh, Apakah Penderita Diabetes Boleh Minum Susu? Ternyata Oh Ternyata...

        Sementara, ada 994 peserta yang sama sekali tidak minum kopi setiap harinya. Ada 1.306 yang tidak minum atau hanya minum secangkir kopi per hari. Sebanyak 963 orang minum satu cangkir kopi setiap hari dan 1.660 orang minum dua cangkir.

        Dalam lima tahun, sebanyak 309 partisipan meninggal, mayoritas karena kanker dan penyakit kardiovaskular. Berdasarkan studi, peserta yang minum teh hijau, kopi, atau keduanya memiliki risiko diabetes, kanker, serta demensia yang rendah.

        Minum teh hijau dapat menurunkan risiko sebesar 15 persen (hingga satu cangkir per hari), 27 persen (dua hingga tiga cangkir), dan 40 persen (empat cangkir atau lebih). Minum kopi menurunkan risiko sebesar 12 persen, 19 persen, dan 41 persen.

        Dalam paparan studi, risiko kematian bahkan lebih rendah bagi mereka yang minum teh hijau dan kopi sekaligus. Penurunannya 51 persen untuk dua hingga tiga cangkir teh hijau ditambah dua cangkir atau lebih kopi.

        Baca Juga: Kombinasi Air Mawar dan Kunyit Punya Manfaat Kesehatan?

        Mereka yang minum teh hijau empat cangkir atau lebih ditambah secangkir kopi setiap hari akan menurunkan risiko 58 persen. Kombinasi empat cangkir atau lebih teh hijau dan minum kopi dua cangkir atau lebih, dapat menekan risiko sebesar 63 persen.

        "Studi kohort prospektif ini menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dan kopi yang lebih besar secara signifikan dikaitkan dengan penurunan semua penyebab kematian: efeknya mungkin bersifat aditif," ujar peneliti.

        Meski dengan manfaat besar kedua minuman tersebut, para peneliti tetap menekankan gaya hidup sehat dan kebiasaan makan. Studi juga memiliki beberapa keterbatasan, yakni akurasi data, karena hanya berdasarkan kuesioner yang diisi partisipan.

        Baca Juga: Ingin Turunkan Berat Badan? Kebiasaan Makan Ini Wajib Ditinggalkan

        Selain itu, penelitian bersifat observasional sehingga belum membuktikan khasiat teh dan kopi. Riset sekadar mencatat korelasi antara minum kopi dan teh hijau selama jangka waktu tertentu dan kematian pengidap diabetes.

        Ilmuwan percaya bahwa kadar antioksidan tingkat tinggi dalam kedua minuman menjadi alasan kuat di balik manfaat kesehatan. Tapi, jika masih meragukan khasiatnya untuk kesehatan, disarankan berkonsultasi dengan dokter atau ahli diet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: