Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luhut Ditantang, Refly Harun Komentar: Faisal Basri Pasti Kantongi Data Praktik Bisnis Kotor RI

        Luhut Ditantang, Refly Harun Komentar: Faisal Basri Pasti Kantongi Data Praktik Bisnis Kotor RI Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Indonesia, Refly Harun ikut menyoroti tantangan Faisal Basri terhadap Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) di mana Faisal meminta Luhut  untuk mensomasi dirinya sebagaimana yang dilakukan kepada aktivis Lokataru Haris Azhar dan KontraS Fatia Maulidiyanti.

        Menurut Refly Harun, tantangan dari Faisal tentu sangat berisiko, tetapi dia yakin Faisal tak asal berbicara, dia diyakini sudah mengantongi data-data dan fakta yang kuat.

        “Ini tantangan Faisal Basri ngeri-ngeri sedap. Karena Faisal Basri pasti orang yang sudah pasti mengikuti bagaimana permainan, praktik bisnis kotor di Republik Indonesia ini. Termasuk juga barangkali praktik kotor oleh pejabat publik di lingkar kekuasaan presiden Jokowi. Siapapun dia, who ever?” kata Refly Harun lewat saluran Youtubenya, dikutip Populis.id, Senin (11/10/2021).

        Baca Juga: Pak Luhut, Oh Pak Luhut, Skandal Pandora Papers Baru Terkuak, Kok Malah Sibuk Nyapres 2024?

        “Kita tidak menyebut namanya karena kita tidak tahu persis tapi orang seperti Faisal pasti memiliki data dan fakta mengenai praktik-praktik kotor orang tersebut. Makanya dia selain menantang LBP dia juga menantang presiden Jokowi untuk membersihkan untuk mengambil tindakan sebagai kepala negara," ucapnya menambahkan.

        Lebih lanjut Refly harun mengatakan, Pemerintah semestinya memahami peran publik. Peran publik tersebut jangan dimatikan dengan ancaman-ancaman somasi atau ancaman dilaporkan kepada polisi.

        “Karena kita tentu menginginkan sebuah negara yang melindungi segenap bangsa, memberikan kebebasan kepada warga negaranya untuk menjalankan perannya. Termasuk peran melakukan kontrol atau kritik terhadap jalannya kekuasaan,” tandasnya.

        Seperti diketahui, Ekonom Faisal Basri terang-terangan meminta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko marves) Luhut Binsar Panjaitan untuk mensomasi dirinya seperti yang dilakukan Luhut kepada dua aktivis, Haris Azhar Fatia Maulidiyanti baru-baru ini.

        Faisal menegaskan, jika dirinya disomasi Luhut, maka hal tersebut bakal dimanfaatkan untuk berbicara terang -terangan kepada publik terkait berbagai praktik kotor sejumlah pejabat negara.

        "Bagi saya ini momentum emas, saya juga sebetulnya juga pengin disomasi dari dulu, supaya datang momentum itu, saya ini lebih kasar dari Bang Haris, wong saya katakan dia (Luhut) lebih berbahaya dari Coronavirus, enough is enough," kata Faisal dalam diskusi virtual, Jumat (8/10/2021).

        Kendati tidak menjelaskan secara detail praktik kotor pejabat negara yang ia maksud, namun Faisal mengatakanberbagai penyelewengan itu sudah sangat terlihat di permukaan, sehingga harus dibersihkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung sebagai kepala negara.

        "Ini momentum jangan disia-siakan, inilah saat terbaik kebusukan yang tidak bisa ditutup-tutupi lagi, mau pakai minyak wangi satu ton juga gak bisa, mulailah Pak Jokowi bersih-bersih," ucapnya.

        "Tapi kalau Pak Jokowi nggak mau, patut diduga Pak Jokowi ada apa-apanya, terlibat secara tidak langsung, kita tidak mau menjatuhkan presiden kok, kita ingin hak rakyat jangan direbut," sambung Faisal.

        Baca Juga: Ini Dia Deretan Jabatan Luhut Binsar di Era Jokowi, Wow Banyak Juga!

        Diketahui, Luhut melaporkan Haris dan Fatia dengan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik setelah membongkar dugaan keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang di Blok Wabu, Papua melalui channel YouTube-nya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: