Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Analis Pertahanan Baca Tanda Adu Otot China-Taiwan Bertahan 12 Bulan, Negara Lain Siap-siap!

        Analis Pertahanan Baca Tanda Adu Otot China-Taiwan Bertahan 12 Bulan, Negara Lain Siap-siap! Kredit Foto: Reuters/Yimou Lee
        Warta Ekonomi, Washington -

        Analis pertahanan pada Senin (11/10/2021) mengatakan ketegasan militer China atas Taiwan kemungkinan akan berlanjut dalam 12 bulan ke depan. Itu karena kedua belah pihak secara intensif gontok-gontokan soal pendapatnya masing-masing.

        "Saya pikir banyak ini mendidih ke China ingin mendapat perhatian Amerika Serikat," Derek Grossman, analis pertahanan senior di Think Tank, Rand Corporation, mengatakan kepada "Squawk Box Asia" CNBC.

        Baca Juga: Momen Kebenaran atas Taiwan Semakin Dekat, Sulit buat China untuk Menutupi

        "Maksudku Beijing benar-benar frustrasi dengan hubungan dengan Taiwan yang dalam di semua bidang, khususnya dalam domain keamanan," kata Grossman.

        China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri dan telah menekan pulau demokrasi untuk menerima pemerintahan Beijing.

        Agar jelas, Partai Komunis China (PKC) yang berkuasa di Beijing tidak pernah mengendalikan Taiwan. Tetapi China mengklaim pulau ini adalah provinsi yang melarikan diri yang harus dipersatukan kembali dengan daratan, menggunakan kekuatan jika perlu.

        Hubungan AS dengan Taiwan

        Awal bulan ini, China mengirim sejumlah rekor pesawat militer ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan -menaikkan kekhawatiran internasional tentang kecelakaan militer.

        AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Tetapi melalui Undang-Undang Hubungan Taiwan, Washington berkomitmen untuk menyediakan senjata dengan pertahanannya serta menjaga perdamaian dan stabilitas di Pasifik Barat.

        Dalam beberapa bulan terakhir, AS mengeluarkan pedoman baru untuk memungkinkan pejabat pemerintah untuk memenuhi rekan-rekan Taiwan mereka dengan lebih bebas. Bersama-sama dengan anggota lain dari kelompok tujuh negara maju, AS juga mendukung partisipasi Taiwan di forum oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

        Tindakan-tindakan itu membuat marah Beijing, yang memandang Taiwan tidak memiliki hak untuk melakukan diplomasi sendiri dan menentang setiap perwakilan resmi Taiwan di tingkat internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: