Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masalah Kurang Tidur Tidak Bisa Dianggap Remeh, Dampaknya…

        Masalah Kurang Tidur Tidak Bisa Dianggap Remeh, Dampaknya… Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bagi sebagian orang, istirahat dengan sekedar melakukan tidur malam tidak terlalu penting terlebih jika mereka merasa kuat untuk melanjutkannya. Padahal terlepas dari seseorang kuat untuk melanjutkan kegiatannya, tidur adalah hal yang penting.

        Ada juga sebagian orang yang melakukan “nabung tidur” yang biasanya dilakukan di akhir pekan. Pada kasus ini mereka memilih menunda waktu tidur mereka dan memotongnya untuk melanjutkan kegiatan dan istirahat mereka dialihkan saat akhir pekan.

        Baca Juga: Waduh! Apakah Jahe Bagus Dikonsumsi Penderita Diabetes? Ternyata…

        Jika Anda berfikir untuk melakukan hal tersebut, alangkah lebih baiknya melanjutkan membaca tulisan ini. Hal ini karena ternyata masalah kurang tidur bukan hanya sekedar “balas dendam” di akhir pekan. Masalah kurang tidur ini tidak bisa dianggap remeh.

        Melansir laman kesehatan Healthline, Jeremi Ochab, PhD, asisten profesor di Universitas Jagiellonian di Krakow, Polandia, yang terlibat dalam penelitian terkait hal ini mengungkapkan kurang tidur memiliki hubungan dengan beberapa masalah kesehatan yang penting, termasuk gangguan kardiometabolik seperti tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, dan diabetes melitus.

        Menurut penelitian, kurang tidur pasti mempengaruhi kita mungkin lebih lama dari yang kita duga.

        Baca Juga: Catat! Ternyata Ini Vitamin yang Paling Dibutuhkan Penderita Diabetes

        Ochab juga mencatat bahwa perasaan subjektif seseorang tentang seberapa baik mereka telah pulih mungkin tidak akurat. Dia mengatakan peserta studi melaporkan perasaan bahwa suasana hati dan kantuk mereka yang biasa telah kembali, meskipun tes menunjukkan mereka belum sepenuhnya pulih.

        Kimberly Fenn, PhD, seorang profesor di Departemen Psikologi di Michigan State University, yang bukan bagian dari penelitian ini, mencatat, bagaimanapun, bahwa penelitian ini memiliki ukuran sampel yang kecil dan harus ditafsirkan dengan hati-hati.

        Tapi, tambahnya, ini konsisten dengan apa yang diyakini oleh banyak ilmuwan yang terlibat terkait penelitian tidur yakni kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.

        "Saya pikir penelitian ini, dan lainnya, menimbulkan pertanyaan kritis mengenai sejauh mana individu dapat pulih dari kurang tidur," kata Fenn.

        Baca Juga: Wajib Waspada! Diabetes Punya Keterkaitan dengan Gagal Ginjal

        “Meskipun penelitian ini sedikit kurang bertenaga dan memerlukan replikasi, saya pikir itu memaparkan publik pada bahaya kurang tidur.

        “Mudah-mudahan bisa meningkatkan kesadaran dan mendorong masyarakat untuk memprioritaskan tidur,” imbuhnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: