Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bakal Ada Investor Baru, Eterindo Wahanatama yakin Kinerja akan Membaik

        Bakal Ada Investor Baru, Eterindo Wahanatama yakin Kinerja akan Membaik Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) menyatakan tengah mengkaji rencana masuknya investor baru ke dalam perusahaan guna mendukung bisnis ETWA saat ini di bidang usaha kebun kelapa sawit, industri biodiesel dan perdagangan produk-produk kimia.

        "Rencana besar dan terpenting perseroan yang tertunda diantaranya adalah masuknya investor baru yang menginjeksi dana sebesar Rp45 miliar, mengkonversi utang pihak ketiga ke saham dan pergantian jajaran BOD dan BOC,"kata Presiden Direktur ETWA, Lie Kiong, dalam paparan publik, di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

        "Dengan adanya investor baru, tentunya kinerja ETWA kedepan akan lebih baik lagi,"tegasnya.

        Baca Juga: Sambut Investor Retail, Syailendra Capital Luncurkan Aplikasi YO!

        Menurut Lie, masuknya investor baru merupakan bagian dari rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan melepas 3.700.374.400 saham bernominal Rp50 per lembar atau setera dengan 79,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

        "Untuk itu kami akan mengelar RUPSLB pada akhir tahun ini dan setelah itu akan ada pergantian pengendalian dengan ditandai perombakan jajaran direksi dan komisaris," jelas dia.

        Baca Juga: Mau Jual Saham ke Publik, Perusahaan Sawit Macam NSS Masih Jadi Buruan Investor

        Berdasarkan pengumuman ETWA pada akhir Agustus, disebutkan dalam aksi korporasi itu perseroan akan mengkonversi utang kepada PT Mordred Investama Indonesia senilai Rp232,52 miliar menjadi saham.

        Dalam keterangan itu dijelaskan, dana hasil private placement akan digunakan untuk modal kerja. Rincinya, rehabilitasi kebun sawit seluas 8.347 hektar menelan biaya Rp25,041 miliar dan uang muka 15 persen 1 unit PKS senilai Rp24,845 miliar, atau total per unit Rp165,63 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: