Gencarnya pembangunan infrastruktur tanah air yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir hampir selalu membawa dampak perubahan maupun perkembangan kawasan sekitar.
Pembangunan infrastruktur akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Mulai dari serapan tenaga kerja yang tercipta saat proyek berlangsung, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat. Tak terkecuali, pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Namun, harus diakui bahwa dampaknya memang tidak serta merta langsung terasa.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) menilai dampak dari pembangunan suatu infrastruktur tidak dapat dilihat secara jangka pendek. Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Dibiayai APBN, Pengamat: Kondisinya Darurat
“Perspektifnya harus jangka panjang. Kalau jangka pendek akan terlihat rugi,” kata Piter kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Piter mencontohkan, banyak pembangunan infrastruktur baru yang digencarkan pemerintah, namun dirasakan manfaatnya setelah sekian lama di bangun. “Saya kira itu yang akan kita rasakan dengan adanya kereta cepat Jakarta Bandung,” jelasnya.
Sementara itu, Akademisi dari Universitas Parahyangan Andreas Wibowo menjelaskan, ketersediaan transportasi publik seperti kereta cepat akan membawa dampak eksternalitas, misalnya dari sisi pengembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi dan sosial. Baca Juga: Cemooh Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Demokrat Ungkit Utang Negara yang Semakin Menggunung
“Dan sepanjang dampak positif lebih besar dari pada dampak negatifnya, kita bisa sebutkan proyek tersebut memang worth it untuk dilaksanakan,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman