Gerak-gerik China Ditandai, Pakar Hukum Tata Negara Bilang Tegas Hati-hati!
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mendadak buka suara memperingatkan Indonesia untuk hati-hati terhadap China.
Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu melalui video di kanal YouTube Refly Harun.
Baca Juga: Intelijen Amerika Tercengang China Luncurkan Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir
Sebelumnya, dunia aplikasi digital tengah ramai dengan kabar Pemerintahan China yang meminta Apple menghapus aplikasi Alquran bernama Quran Majeed.
Menurut perusahaan pengembang aplikasi Quran Majeed, pihaknya telah mendapat pernyataan bahwa aplikasi mereka dihapus Apple dari App Store China lantaran berisi konten yang memerlukan dokumen tambahan dari Pemerintah China.
Merespons hal tersebut, Refly Harun lantas mewanti-wanti Indonesia.
Sebab, menurut Refly Harun, China adalah negara yang sering diajak kerja sama oleh Indonesia, sehingga tak menutup kemungkinan bakal ada ancaman serius bagi umat muslim di Tanah Air.
"Negara yang paling sering kita ajak kerja sama. Hati-hati dengan China, karena negara yang mayoritasnya tidak beragama," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Senin (18/10/2021).
"Tapi persoalan lainnya adalah dia melakukan genosida terhadap etnis Uighur, etnis yang merupakan etnis muslim di China," sambungnya.
Selain itu, Refly Harun juga mengungkapkan, bahwa China memiliki track record buruk dalam memperlakukan etnis muslim, Uighur.
Apalagi, menurut Refly Harun, banyak orang yang khawatir dengan pergerakan Islam di dunia saat ini, sementara Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar secara global.
"Bayangkan, kita punya hobi bekerjasama dengan China yang punya track record justru meminggirkan Islam, Oh jangan-jangan kita juga," ungkap Refly Harun.
"Kalau China agak sentimen dengan Uighur, ya mungkin saja, karena banyak sekarang orang yang khawatir dengan muslim movement," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto