Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Catat Kinerja Keuangan Positif, Bukalapak Optimis Lanjutkan Momentum Pertumbuhan Bisnis

        Catat Kinerja Keuangan Positif, Bukalapak Optimis Lanjutkan Momentum Pertumbuhan Bisnis Kredit Foto: Bukalapak
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat pertumbuhan yang positif hingga Juni 2021, dimana Total Processing Value (TPV) selama kuartal kedua tahun 2021 (2Q21) tumbuh sebesar 56% dan semester pertama tahun 2021 tumbuh 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing menjadi Rp 29,4 triliun pada kuartal II 2021 dan Rp 56,7 triliun pada semester I 2021.

        Sebanyak 73% TPV Perseroan selama semester pertama tahun 2021 (1H21) berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di daerah dimana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung- warung dan usaha kecil ritel terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

        Pendapatan Bukalapak pada kuartal II 2021 tumbuh sebesar 37% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 440 miliar, dan pendapatan semester I 2021 tumbuh 35% menjadi Rp 864 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada 2Q21 tumbuh sebesar 292% menjadi Rp 145 miliar, sementara pendapatan pada semester I 2021 untuk Mitra Bukalapak naik sebesar 350% menjadi Rp 290 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan meningkat dari 12% pada 2Q20 menjadi 33% pada 2Q21.

        Baca Juga: Biang Kerok Harga Saham Bukalapak Rontok Berkeping-Keping, Ternyata Oh Ternyata....

        Pada akhir kuartal kedua 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta dan jumlah merchant yang terdaftar di marketplace Bukalapak mencapai lebih dari 6.6 juta.

        Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk, Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa kinerja Bukalapak terus membaik di semester pertama 2021 serta kesuksesan Initial Public Offering (IPO) pada kuartal ke-tiga tahun ini telah memperkuat posisi perusahaan untuk terus menjaga pertumbuhan bisnis. Bukalapak optimis untuk dapat melanjutkan momentum tersebut di masa-masa yang akan datang guna memastikan perusahaan memiliki pertumbuhan berkelanjutan.

        “Tujuan kami saat ini adalah untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkualitas berdasarkan solusi-solusi bisnis yang tepat. Kami meyakini Bukalapak berada di sektor bisnis yang tepat, dan kami mempunyai platform yang baik, serta infrastruktur dan sumber daya untuk terus menghasilkan kinerja perusahaan yang baik di masa depan,” kata Rachmat dalam paparannya, di Jakarta, Selasa (19/10/2021).

        Baca Juga: Berkontribusi Besar, Bukalapak Bakal Genjot Pertumbuhan Mitra Lapak 

        Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 2Q21 sebesar Rp 407 miliar mencerminkan adanya perbaikan sebesar 31% dibandingkan pada 2Q20, sementara kerugian EBITDA pada 1H21 membaik sebesar 27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1% pada 2Q20 menjadi 1,4% pada 2Q21, sementara rasio kerugian EBITDA pada 1H21 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2% dibandingkan dengan 2,6% pada periode yang sama tahun lalu.

        Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9% menjadi Rp 776 miliar pada 1H21 dari Rp 1.03 triliun pada 1H20. Pada 1H21, Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 25,7% menjadi Rp 763 miliar dari Rp 1,03 triliun pada 1H20.

        Selain memaparkan capaian bisnis melalui laporan keuangan kuartal kedua 2021, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin juga menyampaikan sejumlah perkembangan terbaru seputar Bukalapak, di antaranya:

        Dimulainya masa pensiun Lau Eng Boon selaku anggota Dewan Komisaris PT Bukalapak.com Tbk sebagai Head, Portfolio & Head, TMT & Business Services Global Investments, Strategy & Risk Private Equity di Government of Singapore Investment Corporation Pte Ltd (GIC). Dengan begitu, berakhir pula masa tugas Lau Eng Boon sebagai Komisaris Bukalapak.

        Meningkatnya transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Mitra Bukalapak sebesar 18% selama kuartal kedua dibandingkan dengan kuartal 1 tahun ini. Hal ini menunjukkan hasil yang positif terhadap upaya Bukalapak mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan inklusi keuangan melalui sistem pembayaran yang aman, mudah, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

        Perkenalan serta peluncuran aplikasi investasi B-Money, hasil kerjasama Bukalapak melalui PT Buka Investasi Bersama dengan Ashmore Asset Management Indonesia, sebagai solusi investasi yang memberikan beragam kemudahan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan B-Money, pengguna dapat berinvestasi mulai dari Rp 1000 per transaksi. B-Money juga merupakan inisiatif Bukalapak untuk memperluas kesetaraan akses ke investasi melalui teknologi.

        Baca Juga: Bos Bukalapak Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah Buat Borong Saham!

        Demi mendorong terciptanya inklusi keuangan di tanah air, Bukalapak bekerjasama dengan Standard Chartered juga mengumumkan rencana peluncuran BukaTabungan, bank digital yang bertujuan menjadi solusi finansial baru dengan layanan perbankan digital pertama di Indonesia yang memanfaatkan jangkauan platform e-commerce dan Banking-as-a-Service dari lembaga keuangan kelas dunia untuk memberikan layanan perbankan yang lebih inklusif dan menyeluruh bagi setiap anggota masyarakat.

        Akuisisi Itemku, salah satu gaming marketplace terkemuka di Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat, untuk memenuhi kebutuhan pasar digital gaming Indonesia, sekaligus memperluas akses ke digital gaming bagi seluruh masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: