- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Sertifikasi ISPO Diharapkan Dapat jadi Payung bagi Petani Sawit Skala Kecil Indonesia
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) berharap sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dapat menjadi payung bagi para petani sawit skala kecil di Indonesia. Pasalnya, para petani sawit cenderung saling terpencar karena tak adanya lembaga yang menaungi.
"Para petani sawit di daerah skala kecil cenderung berpencar-pencar. Salah satu poin dari sertifikasi, baik ISPO atau RSPO, adalah bagaimana para petani skala kecil itu harus bisa terorganisis dalam suatu kelembagaan petani," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mansuetus Darto dalam diskusi virtual Narasi Institute, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga: SPKS Soroti Respons Politik terhadap Kesejahteraan Petani Sawit: Perhatiannya Lebih ke Pemain Besar
Darto menggarisbawahi pentingnya kehadiran road map yang jelas untuk para petani sawit. Dengan demikian, harapannya kinerja para petani sawit dapat terus meningkat.
"Kelembagaan petaninya juga harus dibuat secara rapi," tambahnya.
Sekjen SPKS itu menjelaskan hingga saat ini kesejahteraan para petani sawit masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, masih banyak petani sawit yang menggantungkan hidupnya pada hasil panen kelapa sawit. Hal ini membuat kondisi mereka menjadi rentan apabila terjadi krisis.
Untuk itu, perlu ada beberapa aspek yang dipenuhi agar kesejahteraan para petani sawit dapat mencapai posisi stabil.
"Seperti kebutuhan luas lahan, harga tandan buah segar (TBS) tidak boleh di bawah Rp1.200 per kg, harus memiliki lahan pangan, jumlah anak petani tidak lebih dari 2, adanya kemitraan yang fair, dan produktivtias sawit harus meningkat di atas 14 ton/hektare (ha) per tahun jika lahan kurang dari 8 ha," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: