Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengaku pihaknya memberikan catatan kritis terhadap dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Ia mengaku mempunyai tiga catatan dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
"Pertama, demokrasi itu esensi check and balances. Ada kontrol. Kualitas kontrol tergantung kualitas gagasan dan kuantitas kursi. Dengan koalisi super-gemuk, bisa membuat kualitas kontrol melemah. Tapi PKS istiqomah di #KamiOposisi," katanya kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).Baca Juga: Buat Parpol Itu Nggak Mudah, Yuk! Pegawai-Pegawai Eks KPK Gabung, PKS Siap Nampung
Lanjutnya, ia menilai jika kinerja pemerintah terkait penanganan Covid-19 kian membaik.
"Kedua, kinerja pemerintah dalam hal penanganan pandemi kian membaik. Tidak dipungkiri," katanya.
Baca Juga: Astaga Naga! Semoga Ucapan PKS Gak Kejadian, Warning Ini Gak Main-Main!
Namun, meski begitu, ia mengatakan sektor ekonomi memang harus dikorbankan cukup dalam karena pandemi ini.
"Tapi kekuatan fundamental ekonomi kita terkorbankan cukup dalam karena pandemi ini. Kekuatan fiskal kita mesti cepat recovery agar kembali normal dengan defisit maksimal 3%," sambungnya.
Selain itu, ia mengatakan jika tensi emosi dalam hal politik perlu diatur menjelang 2024.
"Ketiga, kondisi perpolitikan nasional punya dua isu, tensi emosi mesti dipindahkan ke rasio dan huru hara persiapan 2024 mesti diatur agar tidak menghabiskan energi sosial dan kapital yang dimiliki bangsa," cetusnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil