Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketika Amerika Terang-terangan Menentang Rencana Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat

        Ketika Amerika Terang-terangan Menentang Rencana Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat Kredit Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
        Warta Ekonomi, Washington -

        Amerika Serikat pada Selasa (26/10/2021) mengatakan sangat menentang rencana Israel untuk perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki. Alasannya, hal ini merusak prospek perdamaian antara Israel dan Palestina, dalam kritik publik paling keras pemerintahan Biden terhadap kebijakan pemukiman Israel hingga saat ini.

        "Kami sangat prihatin dengan rencana pemerintah Israel untuk memajukan ribuan unit pemukiman besok, Rabu, banyak dari mereka jauh di Tepi Barat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, dikutip laman Reuters, Rabu (27/10/2021).

        Baca Juga: Israel Ancang-ancang Jalankan Rencana Dirikan Ribuan Rumah di Tepi Barat Palestina

        "Kami sangat menentang perluasan pemukiman, yang sama sekali tidak konsisten dengan upaya untuk menurunkan ketegangan dan untuk memastikan ketenangan, dan itu merusak prospek solusi dua negara," kata Price.

        Kedutaan Besar Israel di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

        Israel pada Minggu (24/10/2021) menerbitkan tender untuk sekitar 1.300 rumah pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki dan pihak berwenang juga diperkirakan akan membahas proposal untuk 3.000 rumah lainnya. 

        Washington terus meningkatkan pandangannya tentang masalah ini secara langsung dengan para pejabat senior Israel, kata Price.

        Pembicaraan damai yang didukung AS antara Israel dan Palestina gagal pada tahun 2014. Sebagian besar negara menganggap permukiman Tepi Barat Israel sebagai ilegal. Israel membantah hal ini.

        Aktivitas pemukiman Israel adalah sumber perselisihan antara Israel dan Washington, bersama dengan upaya AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional dengan Iran, musuh bebuyutan Israel.

        Sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari, para pejabat AS telah menekankan bahwa mereka menentang perluasan lebih lanjut permukiman Yahudi di tanah pendudukan yang diinginkan Palestina untuk negara masa depan.

        Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan awal bulan ini bahwa Israel menyadari pandangan pemerintah tentang perlunya menahan diri dari tindakan yang dapat dilihat sebagai "provokatif" dan merusak upaya untuk mencapai solusi dua negara yang lama sulit dipahami antara Israel dan Palestina.

        Perdana Menteri Naftali Bennett hingga Minggu sebagian besar menunda mengumumkan pembangunan pemukiman baru sejak menjabat pada Juni, karena ia berusaha meredakan ketegangan dengan Washington.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: